IHSG Boleh Meroket 10%, Tapi Harus Tetap Eling Lan Waspada!

Haryanto, CNBC Indonesia
26 March 2020 12:01
Indeks volatilitas Chicago Board Options Exchange (CBOE) VIX, pada Perdagangan Kamis (26/3/2020) cukup tinggi setelah awal pekan mereda.
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tajam pada perdagangan hari ini. Namun pelaku pasar masih perlu waspada karena tingginya ketidakpastian, terutama soal penyebaran virus corona.

Pada Kamis (26/3/2020) pukul 11:47 WIB, IHSG meroket dengan membukukan kenaikan sampai 10,82%. IHSG kini kembali ke kisaran 4.300.




Akan tetapi, investor tetap harus waspada. Sebab, volatilitas di pasar justru meningkat.

Volatilitas pasar kerap kali dicerminkan dengan indeks VIX. Indeks yang sering disebut Fear Index ini membukukan kenaikan 3,7% ke 63,95 pada perdagangan hari ini.

 

Pelaku pasar global kini mencemaskan kebijakan karantina wilayah (lockdown) yang semakin banyak diterapkan di berbagai negara. Kemarin, India resmi memberlakukan lockdown secara total. Transportasi publik tidak beroperasi, dan warga sama sekali tidak boleh keluar rumah selama 21 hari kecuali untuk urusan penting.


Saat ini, total jumlah warga yang menjadi 'korban' lockdown tidak kurang dari 3 miliar jiwa. Selain India, negara-negara lain yang sudah melakukannya adalah A
rgentina, Inggris, Perancis, Italia, juga beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) mengungkapkan investor asing sudah keluar dari pasar negara berkembang (emerging market) mencapai US$ 83 miliar sejak awal wabah corona (yang kini menjadi pandemi. Ini aliran modal keluar terbesar yang pernah tercatat.


Di sisi lain, lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investor Services memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia atau G-20, akan terkontraksi tajam, alias minus 0,5% sepanjang tahun ini.

Mengungkap tingginya volatilitas pasar hari ini, tersirat dari perdagangan pagi, bursa saham Asia kembali mengalami tekanan setelah rebound dua hari. Indeks Nikkei di Bursa Saham Jepang pagi ini terkoreksi lebih dari 4%, lalu bursa saham Singapura yang baru buka terkoreksi lebih dari 1%.


Sementara itu, pada pencatatan 11:10 WIB menubjukkan futures Wall Street kembali turun. Nilai futures indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun -0,11% sedangkan S&P 500 turun 0,5%, dan Nasdaq 100 berkurang ambles 0,29%.

Secara umum, sebagai pengukur volatilitas, VIX umumnya menggambarkan nilai indikatif 30. Jika pembacaan VIX di atas 30, menyiratkan volatilitas yang tinggi dan rasa takut yang terdapat di antara para investor. Di sisi lain, nilai di bawah 30 menunjukkan keyakinan diri para investor, atau lebih tepatnya, volatilitas yang lebih rendah di pasar.

VIX memberikan ukuran risiko pasar dan sentimen investor. Sementara volatilitas pasar saham memberikan gangguan pasar yang lebih luas membuat investor melikuidasi aset di seluruh bursa untuk uang tunai.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har) Next Article Bursa RI Bergejolak, Ini Sederet Saham yang Relatif 'Anteng'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular