
Dicecar BEI, Medco Buka Suara Soal Volatilitas Harga Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) buka suara atas permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait pergerakan harga saham perusahaan yang dianggap regulator bursa berfluktuasi diluar kewajaran.
Corporate Secretary PT Medco Energi Internasional Tbk Siendy K. Wisandana mengatakan, setelah IPO PT Amman Mineral International Tbk, harga saham AMMN mengalami peningkatan tajam, dimana Perseroan memiliki kepemilikan saham sebesar 20,92%. Pada saat yang nyaris bersamaan saham MEDC diketahui juga mulai mengalami reli reli kenaikan, meski angkanya lebih moderat.
Medco juga menyebut faktor kenaikan harga komoditas global ikut mempengaruhi fluktuasi harga saham perusahaan.
"Pada beberapa minggu terakhir, harga minyak menguat dan biasanya hal ini berpengaruh kepada harga saham Perseroan," ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (12/9).
Selanjutnya, Siendy menjabarkan, pada bulan September 2023, anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan (Medco Power Global), beserta mitra konsorsiumnya (Pacific Solar Energy Ltd. dan Gallant Venture Ltd.) telah mendapatkan Penunjukan Secara Bersyarat (Conditional Award) untuk mengimpor 600MWp proyek listrik bertenaga matahari oleh Energy Market Authority of Singapore.
Perseroan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli untuk menjual kepemilikan efektif working interest sebesar 31,88% di Block 12W (ChimSao), sebuah lapangan minyak produksi di Vietnam yang dioperasikan oleh Harbour Energy, dimana transaksi ini diharapkan akan dapat dituntaskan sebelum akhir tahun 2023.
Pada bulan Agustus 2023, perseroan juga telah menandatangani perjanjian untuk melakukan pengambil alihan 20% non-operating participating interest di asset produksi yang berlokasi di Timur Tengah, dari operator yang akan tetap bertindak sebagai operator dan terus memegang kepemilikan mayoritas participating interestnya, di asset tersebut serta mengoperasikannya.
"Transaksi ini masih tunduk pada syarat-syarat serta kondisi penuntasan transaksi serta ketentuan terkait kewajiban kerahasiaan di negara tersebut," sebutnya.
Ia melanjutkan, apabila kondisi-kondisi tersebut telah terpenuhi atau dikesampingkan, perseroan akan melaksanakan kewajiban untuk melakukan keterbukaan informasi pada akhir hari kerja kedua setelah transaksi dinyatakan efektif secara hukum. "Transaksi diperkirakan akan dituntaskan pada akhir tahun 2023," imbuhnya.
Sementara, terkait adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu, sepanjang pengetahuan perseroan, pihaknya tidak mengetahui adanya aktivitas yang dilakukan oleh pemegang saham tertentu.
Namun, terkait rencana aksi korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di bursa, perseroan akan menindaklanjuti penawaran umum berkelanjutan obligasi Rupiah yang telah dituntaskan pada tanggal 30 Juni 2023.
"Perseroan berkemungkinan untuk mengerahkan penerbitan obligasi dalam waktu dekat," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Keluarga Panigoro Mau Buyback 100 Juta Saham