Bursa RI Bergejolak, Ini Sederet Saham yang Relatif 'Anteng'

Haryanto, CNBC Indonesia
21 April 2020 13:55
update bursa
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks volatilitas Chicago Board Options Exchange (CBOE) VIX, yang dikenal dengan nama 'indeks rasa takut' (fear index) sebulan terakhir mulai mereda. VIX yang menunjukkan nilai volatilitas pasar turun 88,66% menjadi 43,83 pada catatan (20/4/2020) dari nilai tertinggi 82,69 (16/3/2020).

Hal ini menunjukkan kondisi risiko pasar keuangan global berangsur-ansur membaik meskipun kecemasan masih relatif tinggi. Salah satu indikatornya yaitu indeks volatilitas pasar keuangan AS (Volatility Index/VIX) yang membaik.

Kendati demikian, pada awal pekan ini (20/4/2020) nilai VIX kembali naik 16,07% dari nilai terendah baru yang tercatat pada hari Selasa lalu (14/4/2020) di 37,76.



Kenaikan dalam nilai VIX menunjukkan masih tingginya volatilitas pasar yang mengakibatkan investor enggan untuk masuk kembali ke pasar aset berisiko maupun aset dengan imbal hasil.

Pada hari ini bursa saham global baik Amerika Serikat, Eropa maupun Asia termasuk Indonesia kompak di zona merah di tengah tingginya volatilitas pasar akibat pandemi virus corona yang merebak.

Fokus utama investor tetap pada perkembangan dari pandemi virus corona itu sendiri. Situasi ini bisa mempengaruhi psikologis investor. Arus modal asing enggan masuk ke pasar keuangan global termasuk Indonesia sepanjang data dan persepsi belum membaik.

Sementara kekhawatiran lainnya muncul karena anjloknya harga minyak mentah jenis Wast Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak berjangka bulan Mei di bawah nol, yakni minus US$ 37,63 per barel.

Jatuhnya harga minyak mentah karena meningkatnya kekhawatiran tentang kelebihan pasokan dan kurangnya fasilitas penyimpanan. Selain itu, ada kekhawatiran tentang prospek permintaan energi di tengah pandemi virus corona.

Kombinasi dari penurunan permintaan di tengah pembatasan perjalanan di seluruh dunia dan kurangnya penyimpanan global untuk minyak mentah telah mendorong harga minyak ke level terendah lebih dari 35 tahun. Persediaan terus meningkat tajam meskipun ada pengurangan pasokan baru-baru ini.

Lalu bagaimana dengan mulai tingginya volatilitas pasar global saat ini yang dipicu oleh anjloknya harga minyak mentah dunia terhadap kinerja busa saham domestik yang tercermin pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Meskipun IHSG merosot pada perdagangan sesi I hari ini (21/4/2020) yang terkoreksi 1,89% ke level 4.489,15 akibat volatilitas pasar yang cukup tinggi. Namun ada beberapa saham yang bisa menjadi pilihan di saat situasi seperti ini, merujuk dari niai Beta saham terbaru 10 April 2020, yang dirilis Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Beta saham adalah suatu ukuran yang menggambarkan persentase perubahan imbal hasil saham tertentu dibanding perubahan pada indeks pasar di mana saham itu diperdagangkan.


Laporan beta saham Pefindo dibuat untuk memberikan informasi tambahan kepada pelaku pasar modal. Untuk investor fundamentalis, PEFINDO Beta saham dapat digunakan sebagai elemen untuk menghitung nilai wajar saham berdasarkan definisi Capital Asset Pricing Model (CAPM).

Ada tiga jenis saham yang dikelompokkan berdasarkan Beta sahamnya yakni: saham perusahaan dengan Beta kurang dari satu, Saham emiten dengan Beta di atas satu dan Beta saham negatif.

Jika pergerakan harga dari suatu saham secara historikal lebih volatile  dibanding pergerakan indeks acuannya (IHSG), maka beta saham dikatakan lebih besar dari 1.0. Sebaliknya, jika pergerakan harga dari suatu saham lebih rendah atau kurang dari pergerakan harga pasar, maka dikatakan bahwa Beta saham itu kurang dari satu.

Berikut nilai Beta saham unggulan yang bisa jadi pilihan dengan angka kurang dari satu yang menunjukkan volatilitas lebih rendah :

  1.        PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan nilai Beta 0,77
  2.        PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai Beta 0,80
  3.        PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai Beta 0,91
  4.        PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan nilai Beta 0,93
  5.        PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan nilai Beta 0,97
  6.        PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan nilai Beta 0,98
  7.        PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan nilai Beta 0,99

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har) Next Article Tak Cuma Saham, Obligasi RI Juga Dilepas Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular