Harga Minyak Jatuh, 2 Saham Emiten Pelayaran Ini Ngamuk!

Market - tahir saleh, CNBC Indonesia
21 April 2020 10:54
Kapal Soechi Lines. (Dok. Soechi.com) Foto: Kapal Soechi Lines. (Dok. Soechi.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham emiten pelayaran mendadak masuk deretan top gainers atau saham-saham paling tokcer pada perdagangan sesi I, Selasa (21/4/2020) di tengah sentimen kejatuhan harga minyak dunia yang sempat negatif.

Data perdagangan BEI mencatat, pada pukul 10.13 WIB, saham dengan penguatan tertinggi yakni dibukukan emiten energi terbarukan, PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) mencapai 26,76% di level Rp 90/saham.

Kemudian menyusul berikutnya emiten pelayaran PT Temas Tbk (TMAS), sebelumnya bernama Pelayaran Tempuran Mas, yang sahamnya menguat 15,63% di level Rp 111/saham, kemudian berkurang penguatannya menjadi 10,42% di level Rp 106/saham.

Lalu ada emiten pembangkit listrik PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) yang sahamnya naik 10,61% di level Rp 73/saham dan emiten pelayaran PT Soechi Lines Tbk (SOCI) naik 8,04% di level Rp 121/saham.


Terakhir, saham yang masuk 5 besar top gainers hari ini ada saham PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) yang naik 7,14% di level Rp 60/saham.

Harga patokan
minyak di bursa berjangka AS untuk perdagangan Mei memang mulai rebound alias balik arah di atas US$ 0/barel. Perdagangan hari terakhir untuk kontrak Mei ini, yakni Selasa (21/4/2020) pukul 8.30 WIB, harga minyak dunia berada di posisi US$ 1,10/barel.

Sebelumnya pada penutupan Senin (20/4/2020) kemarin, harga West Texas Intermediate (WTI) yang jadi patokan harga minyak AS ini sempat jatuh ke teritori negatif dan berakhir di -US$ 37,63/barel di Bursa NYMEX. 

Lazimnya penguatan harga minyak akan berdampak pada beban bahan bakar dari emiten pelayaran, jika harga minyak turun berarti imbasnya sebaliknya bakal menguntungkan bagi emiten pelayaran.

Tahun lalu, mengacu laporan keuangan, pendapatan TMAS naik menjadi Rp 2,51 triliun, dari tahun 2018 Rp 2,32 triliun, sementara laba emiten ini juga naik menjadi Rp 92,99 miliar, dari sebelumnya Rp 34,48 miliar.


Adapun pendapatan SOCI per September 2019, naik menjadi US$ 113,02 juta dari September 2018 yakni US$ 94,98 juta dengan laba bersih naik menjadi US$ 15,31 juta dari September 2018 yakni US$ 6,81 juta.

Theo Lekatompessy, Ketua Yayasan Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners Association (INSA) dan Chairman INSA Foundation, sebelumnya mengatakan sektor pelayaran saat ini memang masih tertekan akibat dampak Covid-19.

Untuk jasa pelayaran di sektor pendukung minyak atau offshore (lepas pantai), selain dampak virus corona saat ini, juga ada pengaruh dengan kebijakan pemerintah dan geopolitik yang menekan harga minyak dunia di level rendah US$ 30/barel.

Lebih lanjut, Theo yang juga Komisaris Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) ini mengatakan di sektor lain yakni angkutan BBM dan LNG juga masih bisa berjalan dengan baik karena adanya kontrak jangka menengah dan menerima pembayaran dalam dolar AS.

"Untuk angkutan BBM dan LNG seperti HITS dan Soechi [PT Soechi Lines Tbk/SOCI] oke karena kontrak jangka menengah dan terima USD," katanya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya

Ada Duit, Emiten Kapal Tanker Resmi Buyback Obligasi Rp 1,2 T


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading