
Harga Minyak Dunia Minus, Bursa Saham Asia Babak Belur

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia, pada perdagangan hari Selasa ini (21/4/2020) masuk zona merah karena anjloknya harga minyak mentah jenis Wast Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak berjangka bulan Mei di bawah nol, yakni minus US$ 37,63 per barel.
Jatuhnya harga minyak mentah karena meningkatnya kekhawatiran tentang kelebihan pasokan dan kurangnya fasilitas penyimpanan. Selain itu, ada kekhawatiran tentang prospek permintaan energi di tengah pandemi virus corona (covid-19).
Kombinasi dari penurunan permintaan di tengah pembatasan perjalanan di seluruh dunia dan kurangnya penyimpanan global untuk minyak mentah telah mendorong harga minyak ke level terendah lebih dari 35 tahun. Persediaan terus meningkat tajam meskipun ada pengurangan pasokan baru-baru ini. Melansir dari RTTNews.
Data perdagangan mencatat, pasar saham China daratan merosot pada awal perdagangan, dengan indeks Shanghai Composite turun 0,74%, sedangkan Shenzhen ambles 0,85%. Sementara pasar saham di Hong Kong, indeks Hang Seng merosot 1,68%.
Pasar saham Jepang menurun karena merespon negatif dari bursa saham Wall Street setelah harga minyak mentah berjangka WTI AS berubah negatif untuk pertama kalinya. Indeks Nikkei 225 anjlok 227,84 poin atau 1,16% menjadi 19.441,28, sedangkan indeks Topix turun 0,64%.
Penurunan indeks Nikkei 225 terdorong oleh saham-saham unggulan, SoftBank menurun lebih dari 1% dan Fast Retailing anjlok hampir 2%. Sementara saham Canon ambles 1% lebih dan Mitsubishi Electric turun 0,7%.
Dari kawasan Asia lainnya Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,57%, sedangkan indeks Kosdaq melemah 1,69%.
Sementara pasar saham Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 34,50 poin atau 0,64% menjadi 5.318,50. Di sektor pertambangan, BHP dan Rio Tinto masing-masing turun lebih dari 1%, sementara Fortescue Metals naik 0,5%. Di sektor minyak, Oil Search ambles 0,4% dan Woodside Petroleum turun 0,3%.
Bursa saham domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini pukul 09:50 WIB, melemah 72,88 poin atau 1,59% menjadi 4.503,03, dengan nilai transaksi tercatat Rp 1,27 triliun.
Sentimen negatif muncul setelah harga minyak mentah kontrak berjangka acuan AS (West Texas Intermediate/WTI) yang anjlok signifikan sampai ke teritori negatif akibat pandemi virus corona.
Fokus pasar masih seputar pandemi virus corona yang terus diawasi secara ketat, dengan lebih dari 2,4 juta terinfeksi secara global dengan korban jiwa sekitar 170.000 orang, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!