Jumat Keramat, Bursa Saham Asia Sekarat!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 March 2020 08:47
Corona Bikin Geger
Ilustrasi Bursa Saham Hong Kong (REUTERS/Bobby Yip)
Namun penyebaran virus di negara lain yang bikin geger. Misalnya di Italia. Jumlah kasus corona di Negeri Menara Pisa adalah 12.462 dengan korban jiwa 827 orang. Artinya, rasio kematian akibat virus corona di Italia hampir mencapai 7%, jauh di atas rata-rata dunia yaitu sekitar 3%.


Berbagai negara melakukan langkah ekstrem untuk meredam penyebaran virus lebih lanjut. Seluruh Italia masih dalam masa isolasi, tidak ada warga yang boleh keluar rumah kecuali bekerja atau mengakses pelayanan medis darurat.

AS resmi melarang warga dari 26 negara Eropa untuk menginjakkan kaki di Negeri Paman Sam. Disneyland di California ditutup untuk umum.


Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya sedang menghadapi krisis kesehatan terparah dalam seabad ini. Mulai Senin pekan depan, Prancis akan meliburkan sekolah untuk mencegah penularan lebih lanjut. Di Irlandia, pemerintah akan meliburkan sekolah, kampus, dan tempat-tempat penitipan anak sampai 29 Maret.

Berbagai kebijakan tersebut membuat aktivitas publik menjadi sangat terbatas. Minimnya aktivitas sama dengan menghambat laju roda perekonomian.

Oleh karena itu, risiko perlambatan ekonomi global sudah tidak bisa dihindari lagi. Bahkan pembicaraan soal kemungkinan resesi menjadi semakin santer.

"Saat ini perekonomian sedang mengarah ke U-Shaped (penurunan tajam dan disertai proses pemulihan yang lambat). Dasarnya akan sangat dalam, dekat dengan resesi," kata Michelle Meyer, Kepala Ekonom Bank of America Securities, seperti dikutip dari Reuters.

Dihantui oleh risiko perlambatan ekonomi, atau bahkan sampai resesi, investor mana yang tidak dag-dig-dug? Kalau tidak ada kabar baik, maka aksi jual massal alias sell off masih akan terjadi di pasar keuangan Asia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular