
Tangkal Corona Pakai Suku Bunga? Maaf, Rasanya Salah Alamat
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 March 2020 06:03

Jadi, penurunan suku bunga acuan bukanlah 'obat' yang ampuh untuk menangkal dampak ekonomi dari virus corona. Mungkin penurunan suku bunga acuan bisa memberikan euforia sesaat, tetapi tidak bisa menjawab masalah yang sebenarnya yaitu kelangkaan pasokan.
Memang tidak ada solusi instan untuk meredam dampak ekonomi dari virus corona. Solusi yang paling baik adalah jangan lagi bergantung kepada China sebagai pemasok utama berbagai produk, mulai dari hasil pertanian sampai bahan baku/penolong untuk industri. Harus ada upaya untuk mencari sumber yang baru atau mendorong pelaku usaha domestik agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga tidak lagi menggantungkan diri kepada impor.
Namun mencari sumber baru atau membangun kapasitas dunia usaha dalam negeri butuh waktu. Tidak sebentar, hampir mustahil selesai dalam hitungan bulan. Padahal kelangkaan sudah di depan mata.
Oleh karena itu, sepertinya shock akibat kelangkaan pasokan pasti bakal terjadi dalam jangka pendek. Tidak akan bisa dihindari.
Hal yang bisa dilakukan oleh pengambil kebijakan adalah menjaga agar shock itu tidak terlalu parah. Caranya adalah dengan menjaga daya beli rumah tangga. Di sini otoritas fiskal punya peran penting melalui pemberian insentif seperti keringanan pajak sampai pemberian bantuan langsung kepada masyarakat.
Namun kala daya beli terjaga sementara pasokan masih langka, muncul satu masalah lagi yaitu tekanan inflasi. Permintaan yang lebih tinggi dari pasokan pasti akan mengundang inflasi.
Ah, repot jadinya. Semua ini gara-gara corona...
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/sef)
Memang tidak ada solusi instan untuk meredam dampak ekonomi dari virus corona. Solusi yang paling baik adalah jangan lagi bergantung kepada China sebagai pemasok utama berbagai produk, mulai dari hasil pertanian sampai bahan baku/penolong untuk industri. Harus ada upaya untuk mencari sumber yang baru atau mendorong pelaku usaha domestik agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga tidak lagi menggantungkan diri kepada impor.
Namun mencari sumber baru atau membangun kapasitas dunia usaha dalam negeri butuh waktu. Tidak sebentar, hampir mustahil selesai dalam hitungan bulan. Padahal kelangkaan sudah di depan mata.
Hal yang bisa dilakukan oleh pengambil kebijakan adalah menjaga agar shock itu tidak terlalu parah. Caranya adalah dengan menjaga daya beli rumah tangga. Di sini otoritas fiskal punya peran penting melalui pemberian insentif seperti keringanan pajak sampai pemberian bantuan langsung kepada masyarakat.
Namun kala daya beli terjaga sementara pasokan masih langka, muncul satu masalah lagi yaitu tekanan inflasi. Permintaan yang lebih tinggi dari pasokan pasti akan mengundang inflasi.
Ah, repot jadinya. Semua ini gara-gara corona...
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/sef)
Pages
Most Popular