
Tangkal Corona Pakai Suku Bunga? Maaf, Rasanya Salah Alamat
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 March 2020 06:03

Oleh karena itu, perlambatan ekonomi mustahil untuk dihindari. Bahkan jika situasi seperti ini bertahan cukup lama, maka risiko resesi bakal semakin tinggi.
Dihadapkan kepada risiko perlambatan ekonomi (bahkan resesi), para pengambil kebijakan dibuat kalang-kabut. Salah satunya adalah bank sentral. Otoritas moneter di berbagai negara sudah menetapkan hati untuk menerapkan kebijakan moneter longgar, salah satunya dengan menurunkan suku bunga acuan.
Bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 1-1,25%. Penurunan ini diputuskan melalui rapat insidentil yang tidak terjadwal, karena semestinya pertemuan Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC) baru terjadi pada 17-18 Maret.
Penurunannya juga tidak tanggung-tanggung, langsung 50 bps. Biasanya penurunan suku bunga dalam sekali rapat hanya 25 bps. Ini menjadi penurunan lebih dari 25 bps pertama sejak 2008, kala AS berkubang dalam krisis ekonomi.
Sebelumnya, sejumlah bank sentral juga telah menempuh langkah serupa. Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan suku bunga acuan 25 bps ke 4,75%. Bank sentral Thailand (BoT) juga menempuh langkah serupa, menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 1%, terendah sepanjang sejarah Negeri Gajah Putih.
Bank sentral Australia (RBA) juga menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 0,5%. Bank sental Malaysia (BNM) pun menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 2,5%.
Teranyar, bank sentral Kanada (BoC) menurunkan suku bunga acuan 50 bps ke 1,25%. Ini menjadi penurunan 50 bps pertama sejak Maret 2009.
"Fundamental ekonomi AS tetap kuat. Namun, virus corona menciptakan risiko bagi aktivitas ekonomi. Dengan risiko ini dan tujuan untuk mencapai penciptaan lapangan kerja yang maksimal serta menjaga stabilitas harga, Federal Open Market Committee memutuskan untuk menurunkan Federal Funds Rate sebesar 0,5 poin persentase menjadi 1-1,25%.
Komite akan memantau dengan saksama seluruh perkembangan yang ada dan implikasinya terhadap prospek ekonomi. Komite juga akan menggunakan berbagai instrumen untuk mendukung perekonomian," sebut keterangan tertulis The Fed.
Pemotongan suku bunga acuan nantinya akan menurunkan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sesuai tenor yang dituju oleh masing-masing bank sentral. Kala suku bunga PUAB turun, perbankan punya alasan untuk menurunkan suku bunga deposito. Selanjutnya, penurunan suku bunga deposito akan ikut memangkas suku bunga kredit.
Saat suku bunga kredit turun, maka dunia usaha dan rumah tangga diharapkan tergerak hatinya untuk melakukan ekspansi karena biaya yang lebih murah. Apabila dunia usaha dan rumah tangga ekspansif, maka pertumbuhan ekonomi akan terdongkrak.
(aji/sef)
Dihadapkan kepada risiko perlambatan ekonomi (bahkan resesi), para pengambil kebijakan dibuat kalang-kabut. Salah satunya adalah bank sentral. Otoritas moneter di berbagai negara sudah menetapkan hati untuk menerapkan kebijakan moneter longgar, salah satunya dengan menurunkan suku bunga acuan.
Bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 1-1,25%. Penurunan ini diputuskan melalui rapat insidentil yang tidak terjadwal, karena semestinya pertemuan Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC) baru terjadi pada 17-18 Maret.
Sebelumnya, sejumlah bank sentral juga telah menempuh langkah serupa. Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan suku bunga acuan 25 bps ke 4,75%. Bank sentral Thailand (BoT) juga menempuh langkah serupa, menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 1%, terendah sepanjang sejarah Negeri Gajah Putih.
Bank sentral Australia (RBA) juga menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 0,5%. Bank sental Malaysia (BNM) pun menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 2,5%.
Teranyar, bank sentral Kanada (BoC) menurunkan suku bunga acuan 50 bps ke 1,25%. Ini menjadi penurunan 50 bps pertama sejak Maret 2009.
"Fundamental ekonomi AS tetap kuat. Namun, virus corona menciptakan risiko bagi aktivitas ekonomi. Dengan risiko ini dan tujuan untuk mencapai penciptaan lapangan kerja yang maksimal serta menjaga stabilitas harga, Federal Open Market Committee memutuskan untuk menurunkan Federal Funds Rate sebesar 0,5 poin persentase menjadi 1-1,25%.
Komite akan memantau dengan saksama seluruh perkembangan yang ada dan implikasinya terhadap prospek ekonomi. Komite juga akan menggunakan berbagai instrumen untuk mendukung perekonomian," sebut keterangan tertulis The Fed.
Pemotongan suku bunga acuan nantinya akan menurunkan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sesuai tenor yang dituju oleh masing-masing bank sentral. Kala suku bunga PUAB turun, perbankan punya alasan untuk menurunkan suku bunga deposito. Selanjutnya, penurunan suku bunga deposito akan ikut memangkas suku bunga kredit.
Saat suku bunga kredit turun, maka dunia usaha dan rumah tangga diharapkan tergerak hatinya untuk melakukan ekspansi karena biaya yang lebih murah. Apabila dunia usaha dan rumah tangga ekspansif, maka pertumbuhan ekonomi akan terdongkrak.
(aji/sef)
Pages
Most Popular