IHSG Rebound, Saham-saham BUMN Cuan Besar

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
03 March 2020 13:43
IHSG Rebound, Saham-saham BUMN Cuan Besar
Foto: Gedung BUMN
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten BUMN sejak awal tahun terus melemah hingga perdagangan kemarin. Pelemahan tersebut membuat indeks BUMN20 anjlok 15,49% jauh lebih dalam dari IHSG yang terkoreksi 14,89%.

Bursa saham tanah air masih dibayangi oleh tekanan sentimen negatif yang berasal dari merebaknya wabah virus corona di lebih dari 60 negara. Bursa saham RI sepekan kemarin kebakaran hebat mengikuti bursa saham global yang juga terkena tekanan jual besar-besaran.

Kemarin ketika IHSG turun 1,68% indeks BUMN20 ambles lebih dalam sebesar 2,68% atau lebih rendah 1 poin persentase (pp). Walau harga saham emiten mengalami koreksi dalam, secara valuasi, saham emiten BUMN masih terbilang menarik.


Analis masih menyematkan rating 'Buy' pada mayoritas saham-saham emiten pelat merah ini. Berdasarkan konsensus analis yang dihimpun Refinitiv, potensi return yang ditawarkan oleh saham-saham emiten BUMN juga terbilang menarik dengan median return mencapai 54%.

Setelah mengalami tren koreksi sejak merebaknya virus corona, harga saham-saham BUMN hari ini mulai rebound. Jika mengacu pada harga penutupan pada sesi I hari ini Selasa (3/3/2020) maka median kenaikan harga saham-saham BUMN sebesar 4,1%.



Saham yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah saham emiten yang bergerak di sektor kesehatan terutama farmasi. Saham PT Indofarma Tbk (INAF) naik dobel digit pada perdagangan hari ini. Tak tanggung-tanggung saham INAF naik 16,8%.

Emiten di sektor kesehatan lain yang juga mencatatkan kenaikan adalah saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang menguat 8,3%. Kedua saham ini naik setelah kemarin dilaporkan kasus pertama infeksi virus corona di Indonesia.


Dua orang yang berdomisili di Depok dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 setelah berkontak dengan orang Jepang yang dinyatakan positif terinfeksi patogen ganas itu. Saat ini kedua pasien yang merupakan wanita dan merupakan ibu dan anak di rawat di RSPI Sulianti Saroso.
Saham emiten penerbangan yakni PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga mencatatkan penguatan signifikan dalam sehari. Hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini saham GIAA naik 7,4%. Harga saham GIAA terus tertekan apalagi semenjak lonjakan kasus infeksi COVID-19 di China dilaporkan pada 20 Januari lalu.

Sektor perjalanan dan pariwisata memang menjadi sektor yang akan paling kena dampaknya akibat wabah ini. Namun untuk meredam dampak tersebut, pemerintah RI mencanangkan untuk memberikan stimulus dengan cara memberikan diskon pesawat hingga 50% untuk tiga bulan ke depan.

Saham emiten batu bara juga pelat merah yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga rebound 7,7% hingga akhir penutupan sesi satu hari ini. Saham, yang juga menjadi konstituen indeks LQ45 dan indeks High Dividend 20 ini merupakan saham emiten BUMN yang mengalami kenaikan paling signifikan keempat setelah INAF, KAEF dan GIAA.

Sementara untuk bank-bank BUMN terutama buku IV hari ini juga mencatatkan kenaikan walau masih lebih rendah dari median perubahan harga saham emiten BUMN hari ini. Saham BBNI (+1,5%), BBRI (+4,0%) dan BMRI (+4,3%) hari ini.

Kemarin otoritas moneter tanah air yaitu BI kembali melonggarkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk perbankan. GWM untuk valas diturunkan dari sebelumnya 8% menjadi 4% dari DPK.

Sementara GWM untuk rupiah diturunkan 50 basis poin (bps) untuk bank-bank yang memfasilitasi aktivitas ekspor-impor. BI mengambil langkah ini untuk meningkatkan likuiditas perbankan.

Langkah BI dalam menurunkan GWM merupakan kebijakan yang akomodatif di tengah ketatnya likuiditas perbankan yang kemungkinan besar masih akan dirasakan di tahun 2020 ini. Hal ini tentu menjadi sentimen positif bagi saham-saham emiten perbankan.

Hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, IHSG mencatatkan penguatan sebesar 2,93% dengan asing mencatatkan aksi beli bersih 11,83 miliar dan menjadikan bursa saham tanah air jawara di Asia Pasifik.






TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular