
IHSG Rebound, Saham-saham BUMN Cuan Besar
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
03 March 2020 13:43

Saham emiten penerbangan yakni PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga mencatatkan penguatan signifikan dalam sehari. Hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini saham GIAA naik 7,4%. Harga saham GIAA terus tertekan apalagi semenjak lonjakan kasus infeksi COVID-19 di China dilaporkan pada 20 Januari lalu.
Sektor perjalanan dan pariwisata memang menjadi sektor yang akan paling kena dampaknya akibat wabah ini. Namun untuk meredam dampak tersebut, pemerintah RI mencanangkan untuk memberikan stimulus dengan cara memberikan diskon pesawat hingga 50% untuk tiga bulan ke depan.
Saham emiten batu bara juga pelat merah yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga rebound 7,7% hingga akhir penutupan sesi satu hari ini. Saham, yang juga menjadi konstituen indeks LQ45 dan indeks High Dividend 20 ini merupakan saham emiten BUMN yang mengalami kenaikan paling signifikan keempat setelah INAF, KAEF dan GIAA.
Sementara untuk bank-bank BUMN terutama buku IV hari ini juga mencatatkan kenaikan walau masih lebih rendah dari median perubahan harga saham emiten BUMN hari ini. Saham BBNI (+1,5%), BBRI (+4,0%) dan BMRI (+4,3%) hari ini.
Kemarin otoritas moneter tanah air yaitu BI kembali melonggarkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk perbankan. GWM untuk valas diturunkan dari sebelumnya 8% menjadi 4% dari DPK.
Sementara GWM untuk rupiah diturunkan 50 basis poin (bps) untuk bank-bank yang memfasilitasi aktivitas ekspor-impor. BI mengambil langkah ini untuk meningkatkan likuiditas perbankan.
Langkah BI dalam menurunkan GWM merupakan kebijakan yang akomodatif di tengah ketatnya likuiditas perbankan yang kemungkinan besar masih akan dirasakan di tahun 2020 ini. Hal ini tentu menjadi sentimen positif bagi saham-saham emiten perbankan.
Hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, IHSG mencatatkan penguatan sebesar 2,93% dengan asing mencatatkan aksi beli bersih 11,83 miliar dan menjadikan bursa saham tanah air jawara di Asia Pasifik.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Sektor perjalanan dan pariwisata memang menjadi sektor yang akan paling kena dampaknya akibat wabah ini. Namun untuk meredam dampak tersebut, pemerintah RI mencanangkan untuk memberikan stimulus dengan cara memberikan diskon pesawat hingga 50% untuk tiga bulan ke depan.
Saham emiten batu bara juga pelat merah yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga rebound 7,7% hingga akhir penutupan sesi satu hari ini. Saham, yang juga menjadi konstituen indeks LQ45 dan indeks High Dividend 20 ini merupakan saham emiten BUMN yang mengalami kenaikan paling signifikan keempat setelah INAF, KAEF dan GIAA.
Kemarin otoritas moneter tanah air yaitu BI kembali melonggarkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk perbankan. GWM untuk valas diturunkan dari sebelumnya 8% menjadi 4% dari DPK.
Sementara GWM untuk rupiah diturunkan 50 basis poin (bps) untuk bank-bank yang memfasilitasi aktivitas ekspor-impor. BI mengambil langkah ini untuk meningkatkan likuiditas perbankan.
Langkah BI dalam menurunkan GWM merupakan kebijakan yang akomodatif di tengah ketatnya likuiditas perbankan yang kemungkinan besar masih akan dirasakan di tahun 2020 ini. Hal ini tentu menjadi sentimen positif bagi saham-saham emiten perbankan.
Hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, IHSG mencatatkan penguatan sebesar 2,93% dengan asing mencatatkan aksi beli bersih 11,83 miliar dan menjadikan bursa saham tanah air jawara di Asia Pasifik.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular