
Kimia Farma (KAEF) Rombak Direksi-Komisaris, Ini Susunan Terbarunya

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) Tahun Buku 2024 mengesahkan perubahan pengurus di Jakarta, Rabu (30/7/2025). RUPS menyetujui pemberhentian dengan hormat Musthofa Fauzi sebagai Komisaris Independen dan Chairani Harahap sebagai Direktur Komersial Perseroan. RUPS juga menyetujui pengangkatan Hanadi Setiarto sebagai Direktur Komersial menggantikan Chairani Harahap.
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Djagad Prakasa Dwialam menyatakan pergantian tersebut akan memberikan penyegaran manajemen dalam meneruskan transformasi Kimia Farma untuk mendorong peningkatan kinerja Perusahaan.
"Para pemegang saham mendorong manajemen untuk memperkuat fundamental bisnis Perseroan. Keputusan yang disepakati dalam RUPS semata-mata untuk meningkatkan perbaikan kinerja Perseroan. Kimia Farma senantiasa berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan pada saat yang sama Perseroan perlu meningkatkan kinerjanya sebagai sebuah korporasi," ujar Djagad usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Public Expose, Rabu (30/7/2025).
Dengan demikian, berikut susunan pengurus baru PT Kimia Farma Tbk sebagaimana keputusan RUPS Tahunan pada tanggal 30 Juli 2025 yaitu:
Dewan Komisaris PT Kimia Farma Tbk
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Stefan Looho
- Komisaris : Wiku Adisasmito
- Komisaris : Suprianto
- Komisaris Independen : Fachmi Idris
- Komisaris Independen : Diah Kusumawardani
Direksi PT Kimia Farma Tbk
- Direktur Utama : Djagad Prakasa Dwialam
- Direktur Keuangan & Manajemen Risiko : Lina Sari
- Direktur Sumber Daya Manusia : Disril Revolin Putra
- Direktur Produksi & Supply Chain : Hadi Kardoko
- Direktur Komersial : Hanadi Setiarto
- Direktur Portofolio, Produk dan Layanan : Jasmine Karsono
Kinerja 2025
Di sisi lain, Kimia Farma terus menggencarkan transformasi bisnis dan fokus efisiensi untuk mendorong peningkatan kinerja keuangan, dengan melakukan langkah efisiensi. Pada tahun 2024, KAEF menurunkan persentase COGS sebesar 1% secara tahunan (year-on-year/YoY) dan beban usaha sebesar 15,68% YoY.
"Januari - Maret 2025 Kimia Farma mampu menurunkan persentase COGS sebesar 2% pada kuartal I/2025 menjadi Rp1,43 triliun dibandingkan dengan kuartal I/2024 sebesar Rp1,71triliun," ungkap Djagad.
Beban usaha pada kuartal I/2025 juga turun sebesar 11% menjadi Rp763,26 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp855,40 miliar. Alhasil, kerugian Kimia Farma selama 3 bulan pertama tahun 2025 berhasil terpangkas sebesar 11% menjadi Rp126,44 miliar dibandingkan dengan kuartal I/2024 sebesar Rp141,84 miliar.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menderita! Holding BUMN Farmasi Rugi Rp 1 Triliun Lebih di 2024