 
					
					
						Kimia Farma (KAEF) Jual 38 Aset Senilai Rp2,1 Triliun, Ini Alasannya
 
                Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi PT Kimia Farma (KAEF) berencana menjual 38 aset dengan total nilai Rp2,1 triliun dalam rangka restrukturisasi untuk mendukung keberlangsungan perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip Jumat (31/10/2025), penjualan aset tersebut dengan rincian, penjualan 1 aset senilai Rp347 miliar direncanakan pada Desember 2025, dan 37 aset lainnya senilai Rp1,8 triliun direncanakan pada 2026-2029.
KAEF sendiri terus mendorong peningkatan kinerja keuangan positif melalui perbaikan fundamental perusahaan dan efisiensi. Langkah ini mulai menunjukkan hasil dan tercermin pada kinerja semester I-2025.
Perseroan tercatat berhasil meningkatkan gross margin dan penurunan beban usaha pada semester I-2025. Berdasarkan laporan keuangan yang telah melalui limited review oleh auditor independen, KAEF mencatat peningkatan persentase laba kotor terhadap penjualan (gross margin) menjadi 35,7%, lebih tinggi dibandingkan semester I-2024 yaitu sebesar 30,3%.
Beban usaha KAEF pada semester I-2025 turun sebesar 14,3% menjadi Rp1,5 triliun apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Alhasil, KAEF berhasil memangkas kerugian pada semester I-2025 sebesar 56,6% menjadi Rp135,6 miliar, dibandingkan dengan semester I-2024 yaitu sebesar Rp312,2 miliar.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kimia Farma (KAEF) Perbaharui Lapkeu 2023, Rugi Bengkak-Aset Turun
 
					 
					