Corona Menggila, Bursa Saham Asia Lanjut Nelangsa

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 March 2020 08:49
Dampak Corona Tidak Main-main
Tokyo disneyland tutup karena virus corona. (AP/Jae C. Hong)
Namun berbagai upaya pencegahan penyebaran virus corona berarti membatasi mobilitas masyarakat. Dua maskapai penerbangan AS, Delta Airlines dan American Airlines Group, menutup sementara rute perjalanan ke Milan, lokasi dengan penyabaran virus terparah di Italia.

Belum lagi pabrik-pabrik yang tidak berproduksi karena ketakutan akan penyebaran virus corona. Mengutip Reuters, seorang pekerja di pabrik otomotif Hyundai di Kota Ulsan (Korea Selatan) positif terjangkit virus corona. Seluruh aktivitas di pabrik itu pun dihentikan.

"Perusahaan juga menempatkan kolega-kolega terdekat sang pasien ke tahapan karantina swadaya. Langkah sudah ditempuh untuk menguji mereka apakah terinfeksi atau tidak," sebut keterangan tertulis Hyundai.


Ini baru satu pabrik. Bagaimana kalau ada puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan yang melakukan hal serupa? Menghentikan aktivitas kerja demi mencegah penularan? Dunia akan menghadapi kelangkaan. Tidak cuma mobil, berbagai produk yang diproduksi berbagai macam industri akan terbatas.

Kemudian di sektor pariwisata. Misalnya, Indonesia masih memberlakukan penutupan rute penerbangan dari dan ke China (termasuk transit). Ini tentu membuat potensi devisa dari wisatawan China menguap. Menurut kajian Bank Indonesia (BI), potensi hilangnya devisa dari sektor pariwisata akibat penyebaran virus corona mencapai US$ 1,3 miliar.

Oleh karena itu, dampak virus corona tidak main-main. Aktivitas ekonomi sudah pasti akan berkurang, yang pada ujungnya membuat pertumbuhan ekonomi melambat. Ini membuat minat investor terhadap aset-aset berisiko masih rendah, sehingga bursa saham Asia terus saja terkoreksi.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular