
Sepekan Bursa Saham Global Rontok, IHSG Anjlok, Resesi?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
29 February 2020 10:16

Namun kabar stimulus tersebut tak lantas membuat IHSG terangkat. Indeks bursa saham domestik masih mengekor bursa saham global yang babak belur akibat meluasnya infeksi virus corona.
Sejak awal tahun, IHSG telah mencatatkan pelemahan sebesar 13,44% dengan asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 4,7 triliun. Bahkan pada perdagangan kemarin IHSG sempat anjlok lebih dari 4% pada perdagangan intraday dan menjadi level pelemahan signifikan sejak September 2018.
Anjloknya IHSG secara signifikan ini direspons oleh berbagai pihak. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memberikan komentar terkait amblesnya bursa saham tanah air.
"Pemerintah bersama KSSK (Komite Stabilitas Sektor Keuangan) terus mengikuti pergerakan pasar saham dan keuangan di dalam negeri dan di tingkat global. Pergerakan cukup signifikan di pasar keuangan global dipicu oleh perkembangan meluasnya penularan virus corona," kata Sri Mulyani kepada CNBC Indonesia, Jumat (28/2/2020).
Tanggapan lain juga disampaikan oleh ketua dewan komisioner OJK Wimboh Santoso. Melalui pernyataanya, Wimboh menghimbau investor saham tanah air untuk tetap tenang merespons wabah corona yang menimbulkan gejolak pada pasar saham global
"Tenang aja kita sudah punya protokolnya, ya kalau udah melebihi threshold turunnya ya itu ada beberapa yang bisa kita lakukan. Kita bisa membolehkan buyback [pembelian kembali saham]," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, di Kompleks Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Wimboh juga menegaskan bahwa koreksi di pasar saham domestik yang terjadi kemarin berbeda dengan tekanan yang terjadi pada 2008 sehingga kecil kemungkinan protokol krisis atau penghentian perdagangan (suspend) akan dilakukan. "Ga sampe. Ga sampe. Protokol udah siap," terangnya.
Hingga hari perdagangan terakhir Wall Street masih mengalami tekanan. Indeks utama Wall Street sempat tergelincir lebih dari 3%. Namun tekanan mereda setelah Gubernur The Fed, Jerome Powell memberikan pernyataan akan ‘bertindak sepantasnya’ yang seolah mengirim sinyal adanya potensi pemangkasan kembali suku bunga acuan.
“Fundamental ekonomi AS tetap kuat” kata Powell. “Bagaimanapun juga virus corona menimbulkan risiko terhadap perekonomian. The Federal Reserves akan terus memantau dengan cermat perkembangan (virus corona) dan dampaknya terhadap perekonomian. Kami akan menggunakan tools dan bertindak sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung perekonomian” tambahnya, melansir CNBC International.
Setelah mendapat angin segar itu, pagi tadi akhirnya Wall Street ditutup bervariasi. Indeks S&P 500 turun 0,74%, Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi 1,34% dan Nasdaq Composite cenderung flat.
Bagaimanapun juga dalam sepekan ketiga indeks utama Wall Street mencatatkan pelemahan signifikan sejak krisis finansial 2008. Indeks S&P tergerus 11,5% (wow), DJIA jatuh 12,3% (wow) dan Nasdaq Composite ambles 10,5% (wow)
Masalah krisis akan terjadi atau tidak tidak ada yang tahu secara pasti. Semua tergantung dari seberapa ganas virus ini dan berapa lama virus ini akan bertahan hingga berhenti menjangkiti. Namun pasar memang sangat mencemaskan wabah ini sehingga terjadi aksi jual besar-besaran di bursa saham global.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Sejak awal tahun, IHSG telah mencatatkan pelemahan sebesar 13,44% dengan asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 4,7 triliun. Bahkan pada perdagangan kemarin IHSG sempat anjlok lebih dari 4% pada perdagangan intraday dan menjadi level pelemahan signifikan sejak September 2018.
"Pemerintah bersama KSSK (Komite Stabilitas Sektor Keuangan) terus mengikuti pergerakan pasar saham dan keuangan di dalam negeri dan di tingkat global. Pergerakan cukup signifikan di pasar keuangan global dipicu oleh perkembangan meluasnya penularan virus corona," kata Sri Mulyani kepada CNBC Indonesia, Jumat (28/2/2020).
Tanggapan lain juga disampaikan oleh ketua dewan komisioner OJK Wimboh Santoso. Melalui pernyataanya, Wimboh menghimbau investor saham tanah air untuk tetap tenang merespons wabah corona yang menimbulkan gejolak pada pasar saham global
"Tenang aja kita sudah punya protokolnya, ya kalau udah melebihi threshold turunnya ya itu ada beberapa yang bisa kita lakukan. Kita bisa membolehkan buyback [pembelian kembali saham]," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, di Kompleks Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Wimboh juga menegaskan bahwa koreksi di pasar saham domestik yang terjadi kemarin berbeda dengan tekanan yang terjadi pada 2008 sehingga kecil kemungkinan protokol krisis atau penghentian perdagangan (suspend) akan dilakukan. "Ga sampe. Ga sampe. Protokol udah siap," terangnya.
Hingga hari perdagangan terakhir Wall Street masih mengalami tekanan. Indeks utama Wall Street sempat tergelincir lebih dari 3%. Namun tekanan mereda setelah Gubernur The Fed, Jerome Powell memberikan pernyataan akan ‘bertindak sepantasnya’ yang seolah mengirim sinyal adanya potensi pemangkasan kembali suku bunga acuan.
“Fundamental ekonomi AS tetap kuat” kata Powell. “Bagaimanapun juga virus corona menimbulkan risiko terhadap perekonomian. The Federal Reserves akan terus memantau dengan cermat perkembangan (virus corona) dan dampaknya terhadap perekonomian. Kami akan menggunakan tools dan bertindak sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung perekonomian” tambahnya, melansir CNBC International.
Setelah mendapat angin segar itu, pagi tadi akhirnya Wall Street ditutup bervariasi. Indeks S&P 500 turun 0,74%, Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi 1,34% dan Nasdaq Composite cenderung flat.
Bagaimanapun juga dalam sepekan ketiga indeks utama Wall Street mencatatkan pelemahan signifikan sejak krisis finansial 2008. Indeks S&P tergerus 11,5% (wow), DJIA jatuh 12,3% (wow) dan Nasdaq Composite ambles 10,5% (wow)
Masalah krisis akan terjadi atau tidak tidak ada yang tahu secara pasti. Semua tergantung dari seberapa ganas virus ini dan berapa lama virus ini akan bertahan hingga berhenti menjangkiti. Namun pasar memang sangat mencemaskan wabah ini sehingga terjadi aksi jual besar-besaran di bursa saham global.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular