Analisis Teknikal

Wall Street Rekor Lagi, Saatnya IHSG Melesat ke 5.350!

Putu Agus Pransuamitra & Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 August 2020 08:00
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,08% ke 5.277,04 pada perdagangan awal pekan kemarin, setelah mengalami perdagangan yang fluktuatif.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 639 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi kemarin menyentuh Rp 9,3 triliun.

Tanda-tanda IHSG akan menguat sudah terlihat sejak pekan lalu saat pasar dalam negeri libur panjang, bursa saham Amerika Serikat (AS) terus menguat dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Sebagai kiblat bursa saham dunia, penguatan Wall Street tentunya mengirim hawa positif ke pasar dalam negeri.

Kabar baiknya, pada perdagangan Senin waktu AS, Wall Street kembali menguat dan rekor tertinggi kembali pecah. Wall Street seakan mengabaikan fakta kasus penyakit virus corona yang masih tinggi di AS. 

Sementara itu dari dalam negeri, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan telah mencairkan bantuan subsidi gaji selama 4 bulan sebesar Rp 2,4 juta atau Rp 600 ribu per bulan untuk Tahap Pertama yang berpotensi menguntungkan sektor konsumsi dan ritel

Bantuan ini diberikan kepada peserta BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki upah gaji di bawah Rp 5 juta.

"Anggaran Rp 37,87 triliun dan sudah dikeluarkan dalam bentuk DIPA [Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran]. Bantuan sama, berstandar Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan," kata Sri Mulyani, Senin (24/8/2020). 

Cairnya subsidi gaji tersebut diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa terangkat.  

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan mengingat IHSG hanya menguat tipis, artinya posisinya tidak jauh dari level penutupan Jumat.

IHSG terus melaju naik setelah menembus level 5.163 yang merupakan Fibonnaci Retracement 50% pada Selasa 2 pekan lalu. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.

Fib. Retracement 50% tersebut merupakan ressisten (batas atas) yang kuat, sehingga ketika ditembus secara meyakinkan akan memberikan momentum penguatan.

Indikator Stochastic pada grafik harian sudah mulai turun wilayah jenuh beli (oversbought) yang bisa membebani pergerakan ke atas IHSG.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah. Artinya ketika mencapai overbought atau oversold, IHSG berisiko melemah atau punya peluang menguat.

Terkadang jika momentum sedang kuat Stochastic bisa tertahan di wilayah overbought dalam waktu yang cukup lama, tetapi tetap harus diperhatikan juga risiko koreksi akibat kondisi jenuh beli tersebut.

Dalam beberapa hari atau pekan ke depan, selama mampu bertahan di atas Fib. Retracement 50%, IHSG berpeluang menguat ke 5.458 yang merupakan Fib, Retracement 61,8%.

Sementara untuk pergerakan hari ini, melihat grafik 1 jam, indikator stochastic makin dekat dengan wilayah oversold, sehingga ruang penguatan IHSG cukup terbuka.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

IHSG pada pekan lalu 2 kali berhasil melewati 5.300, tetapi sayangnya gagal menutup perdagangan di atasnya.

Sementara kemarin, IHSG gagal menyentuh level tersebut, artinya menjadi resisten terdekat, dan jika berhasil ditembus IHSG berpotensi naik ke 5.350. Jalan menuju target penguatan 5.458 semakin mulus jika bursa kebanggaan Tanah Air ini mampu melewati level 5.350.

Support (batas bawah) terdekat kini berada di 5.260, selama bertahan di atasnya, IHSG masih cenderung menguat.

Sementara jika 5.260 ditembus, IHSG berisiko terkoreksi ke 5.210, sebelum menuju 5.163 yang menjadi support kuat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Bursa AS, IHSG Balik ke Level Psikologi 7.000 di Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular