
Corona Terus Makan Korban, Bursa Asia Berguguran
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 February 2020 09:04

Di Jepang, angka pembacaan awal Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur periode Februari 2020 adalah 47,6. Turun dibandingkan Januari yang sebesar 47,6 sekaligus menjadi yang terendah sejak akhir 2012.
"Data PMI terakhir menunjukkan risiko resesi teknikal di Jepang semakin tinggi. Survei menggambarkan bahwa dampak penyebaran virus Corona sudah dirasakan oleh Jepang, terutama dari jalur pariwisata," kata Jo Hayes, Ekonom IHS Markit, melalui keterangan tertulis.
Dampak virus Corona juga pasti dirasakan oleh Indonesia. Berdasarkan kajian Bank Indonesia (BI), potensi kehilangan devisa dari pariwisata mencapai US$ 1,3 miliar. Sementara dari sisi logistik, dampak di sisi ekspor adalah US$ 0,7 miliar dan impor US$ 0,7 miliar. Kemudian ada dampak penundaan investasi, khususnya dari China, yang diperkirakan bernilai US$ 0,4 miliar.
Angka-angka tersebut membuat Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020. Awalnya, MH Thamrin meramal ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 5,1-5,5%, tetapi kemudian direvisi menjadi 5-5,4%.
"Revisi prakiraan ini terutama karena pengaruh jangka pendek terhadap pemulihan ekonomi dunia pasca Covid-19 yang mempengaruhi lewat pariwisata, perdagangan, dan investasi," kata Perry, kemarin.
Jadi, perlambatan ekonomi dunia akibat virus Corona sudah semakin nyata di depan mata. Bisa dimaklumi kalau investor memilih bermain aman dan menghindari aset-aset berisiko di negara berkembang Asia.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
"Data PMI terakhir menunjukkan risiko resesi teknikal di Jepang semakin tinggi. Survei menggambarkan bahwa dampak penyebaran virus Corona sudah dirasakan oleh Jepang, terutama dari jalur pariwisata," kata Jo Hayes, Ekonom IHS Markit, melalui keterangan tertulis.
Dampak virus Corona juga pasti dirasakan oleh Indonesia. Berdasarkan kajian Bank Indonesia (BI), potensi kehilangan devisa dari pariwisata mencapai US$ 1,3 miliar. Sementara dari sisi logistik, dampak di sisi ekspor adalah US$ 0,7 miliar dan impor US$ 0,7 miliar. Kemudian ada dampak penundaan investasi, khususnya dari China, yang diperkirakan bernilai US$ 0,4 miliar.
"Revisi prakiraan ini terutama karena pengaruh jangka pendek terhadap pemulihan ekonomi dunia pasca Covid-19 yang mempengaruhi lewat pariwisata, perdagangan, dan investasi," kata Perry, kemarin.
Jadi, perlambatan ekonomi dunia akibat virus Corona sudah semakin nyata di depan mata. Bisa dimaklumi kalau investor memilih bermain aman dan menghindari aset-aset berisiko di negara berkembang Asia.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular