Gagal Bayar Obligasi, Ini Bisnis Utama Tiphone Mobile

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
18 February 2020 10:57
Gagal bayar tersebut membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham perseroan sejak hari ini, Selasa (18/02/2020).
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. (TELE) dikabarkan mengalami gagal bayar atas obligasi yang diterbitkan pada 2019. Gagal bayar tersebut membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham perseroan sejak hari ini, Selasa (18/02/2020).

Tiphone merupakan perusahaan milik Hengky Setiawan yang menjadi pemegang saham mayoritas melalui PT Upaya Cipta Sejahtera. Perusahaan ini awalnya bergerak dalam distribusi voucher pulsa dan kartu perdana, serta berdiri pada 2008.


Saat ini, bisnis TELE terus berkembang ke perdagangan telepon selular dan aksesoris, voucher isi ulang, kartu perdana prabayar dan pascabayar, pengadaan jasa konten dan telepnr selular, serta pengadaan jasa reparasi telepon selular.

Hingga September 2019 atau periode 9 bulan, kinerja TELE sedang mengalami tekanan. Mengacu laporan keuangan, pendapatan perseroan mengalami penurunan 12,20% menjadi Rp 19,95 triliun dari Rp 22,72 triliun.


Beban pokok penjualan dan pendapatan perseroan sebenarnya mengalami penurunan 12,45% menjadi Rp 18,73 triliun dari Rp 21,39 triliun pada periode yang sama 2018.

Ujung-ujungnya laba bersih perseroan turun 11,45% ke level Rp 382,06 miliar dari Rp 431,45 miliar.


[Gambas:Video CNBC]




(hps/tas) Next Article Dapat Rating BBB+ dari Pefindo, Tiphone kok Gagal Bayar?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular