Kasus Jiwasraya, Benarkah Bentjok Cuma Goreng Saham?

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
27 January 2020 18:56
Kasus Jiwasraya, Benarkah Bentjok Cuma Goreng Saham?
Jakarta, CNBC Indonesia- Nama Benny Tjokrosaputro ramai diperbincangkan setelah menjadi tersangka pada kasus PT Jiwasraya (Persero). Berbagai cap negatif pun diberikan pada Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX) ini.

Dalam penyidikannya, Kejaksaan Agung menyebut Benny Tjokro mencatut nama orang lain untuk transaksi saham dalam kasus yang saat ini menjeratnya. Kejagung pun menyebut beberapa nama untuk transaksi saham atas nama alias nominee.

"Satu Agung T ini nominee (pinjam nama) saham grup terhadap tersangka BT (Benny Tjokrosaputro). Kemudian Dwi Nugroho milik tersangka BT juga," kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Hari Setiyono, pekan lalu.

Selain itu, Kejagung juga memblokir 156 bidang tanah milik Bentjok, yang terdiri dari 84 bidang tanah berada di Lebak dan 72 bidang tanah di wilayah Kabupaten Tangerang.


Bahkan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam artikel bertajuk "Nasib Benny" menghakimi Benny Tjokro dalam perkara utang piutang medium term notes (MTN). "Itulah cara Bentjok pinjam uang secara legal. Kesalahan Jiwasraya: kok mau meminjami. Tapi direksinya juga merasa tidak salah. Mereka mengejar bunga besar. Untuk menutup defisit yang terjadi sejak turun menurun," urai Dahlan Iskan.

Dahlan menuliskan MTN bukan satu-satunya transaksi antara Jiwasraya dan perusahaan Bentjok. "Masih ada lagi transaksi lewat pasar modal: membeli saham Henson [Hanson, red] International milik Bentjok," tulisnya.

Jiwasraya, kata Dahlan juga membeli saham Hanson International ketika harganya Rp 1.300/saham. Sebanyak Rp 760 miliar. Setahun kemudian harga saham itu sempat naik drastis, menjadi Rp 1.865/saham.


Tak ketinggalan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut Benny punya utang investasi di PT Asabri. "Masalah investasi diharapkan ada utang-utang yang diakui juga diharapkan mereka lakukan pembayaran. Seperti Benny Tjokro dan Heru (Heru Hidayat, Pemilik Perusahaan Trada Alam Mineral). Utang-utang investasi di Asabri," kata Arya.

Tak sedikit yang mengecap Benny Tjokro sebagai bandar atau market maker di pasar saham. Namun, apakah benar Benny Tjokro merupakan bandar di pasar saham?


Sebenarnya tidak sulit untuk membuktikan apakah Benny Tjokro benar-benar memiliki usaha, ataupun hanya memutar uang dan janji di pasar modal.

Salah satu perusahaan yang terbesar yang dimiliki Benny Tjokro adalah PT Hanson International Tbk yang memiliki kode MYRX. Emiten properti ini memiliki setidaknya 3 proyek besar yang terletak di Banten dan Bogor.

Salah satu proyek tersebut adalah Citra Maja Raya yang terletak di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten. Tak tanggung-tanggung, proyek ini memiliki luas, 2.600 hektare dan merupakan yang terbesar di wilayah Maja.

Besarnya proyek ini membuat dua orang menteri pernah berkenan hadir dan meresmikan Citra Maja Raya pada November 2017 lalu.

aaFoto: Dok: Citra Maja Raya



Hanson menggandeng Ciputra Group untuk menggarap proyek ini dengan sistem kerja sama operasi (KSO). Sejak pertama dipasarkan, Citra Maja telah membukukan penjualan lebih dari 16 ribu unit. Untuk 2019 saja, penjualan rumah di Citra Maja telah mencapai 2.034 unit dengan nilai Rp 549,37 miliar.

CNBC Indonesia pernah mengecek langsung ke perumahan ini yang berjarak sekitar 1,5 jam dari stasiun Tanah Abang dengan menggunakan KRL.

Perumahan tersebut terletak sekitar 600 meter dari stasiun Maja. Terlihat proyek ini memicu aktifitas ekonomi di sekitar stasiun karena peningkatan lalu lalang masyarakat yang menuju Jakarta ataupun Rangkas Bitung.

BahkanCitraMaja sedang proses perizinan untukpembuatanstasiunKRL baru di dalam perumahan.Manajemenmengungkapkanfokusnya untuk membangun kota terpadu dan menyediakan hunian untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan konsep kota terpadu ini diharapkan bisa menunjang fasilitas masyarakatnya



Bukan hanya di Maja, Hanson sendiri memiliki proyek properti besar seperti Forest Hill dan Millenium City yang tengah berjalan. Beberapa rumahnya pun sudah dilakukan serah terima, dan sudah dihuni.

Millenium City dikembangkan di lahan seluas 1.388 hektar ini Hanson akan membangun 1.200 rumah, dan 76 ruko, dengan nilai investasi Rp 300-400 miliar.

Tidak hanya itu, untuk pembangunan jangka panjang, Millennium City akan berdekatan dengan dua stasiun besar yakni Parung Panjang dan Cisauk. Meski belum dipastikan kapan akan dibangun akses tersebut, hal ini akan semakin memudahkan masyarakat.


Dengan begitu, sisi satu perumahan menuju stasiun Parung Panjang hanya sekitar 1,5 kilometer dan sisi satunya menuju stasiun Cisauk hanya sekitar 1-2 kilometer.

Laporan keuangan Hanson 2018 mengungkapkan, Bentjok adalah warga Negara Indonesia kelahiran Surakarta pada 1969. Dia menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti tahun 1995.

Bentjok adalah putra dari Handoko Tjokrosapoetro dan cucu dari Kasom Handoko Tjokrosapoetro, pengusaha batik pendiri merek Batik Keris, yang juga dikenal sebagai 
developer terkemuka.

Pada wawancara eksklusif CNBC Indonesia dengan Bentjok pada 1 February 2018, sebuah pertanyaan dilontarkan kepada Bentjok. Pertanyaan tersebut apakah dia bandar atau market maker di bursa?

Bentjok pun menjawab : "
Itu terlalu dibesar-besarkan, yang lebih sering main lebih banyak," kata Bentjok saat itu di kantornya di lantai 21 Mayapada Tower, Sudirman, Jakarta.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular