
Virus Corona Mengganas, Begini Nasib Harga Emas Sepekan!
Tirta Widi Gilang Citradi, CNBC Indonesia
27 January 2020 07:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas global yang menjadi acuan masih mencatatkan kenaikan alias cuan di tengah kecemasan akibat merebaknya virus corona baru yang menyerang China dan berbagai negara lain, termasuk di Asia Tenggara (Malaysia dan Singapura).
Sepanjang pekan lalu, data Refinitiv menunjukkan, harga emas di pasar spot ditutup di level US$ 1.573,2/troy ons, menandai penguatan 1,1% dibanding posisi penutupan Jumat pekan sebelumnya (week on week). Dalam sepekan lalu, harga emas global berada di mode bullish.
Pada perdagangan Jumat pagi (24/1), harga emas dunia secara harian mengalami pelemahan tipis. Pada Jumat (24/1/2020) pukul 09.15 WIB berada di posisi US$ 1.561,78 /troy ons. Harga emas terkoreksi tipis cenderung flat 0,08% dibanding posisi penutupan perdagangan Kamis sebelumnya.
Januari memang segera usai. Namun nuansa tahun baru masih terasa. Apalagi hari ini adalah tahun baru kalender China alias imlek. Tahun baru pasar mendapatkan kejutan. Siapa sangka bahwa tahun baru pasar akan dihadiahi virus baru yang bermula di China.
Sebuah virus baru yang masih satu golongan dengan penyebab SARS ditemukan pada akhir Desember 2019. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus yang menyebabkan pneumonia pada banyak warga Wuhan, provinsi Hubei ini adalah virus corona jenis baru yang dinamai 2019-nCoV.
Virus ini diketahui berasal dari sebuah pasar grosir seafood di kota Wuhan. Selang tak berapa lama pasar ini ditutup. Namun korban sudah berjatuhan. Korban pertama yang nyawanya terenggut adalah seorang pria berusia 61 tahun. Pria tersebut meninggal dunia pada 9 Januari 2020.
Dari yang awalnya hanya 50-an kasus, kini sudah berkembang menjadi 847 kasus. CNBC Internasional melaporkan jumlah orang yang terenggut jiwanya akibat ganasnya virus ini ada 26 orang.
Korban terus berjatuhan. Hanya dalam dua minggu jumlah kasus bertambah lebih dari 16 kali lipat sedangkan angka kematian melonjak hingga 26 kali lipat.
Kondisi makin mengkhawatirkan kala virus korona ini juga ditemukan di negara lain. Tepatnya pada 13 Januari lalu kejadian seseorang yang terinfeksi virus ini di Thailand dilaporkan.
Kini, virus jahat itu telah menjelajah ke lebih dari 8 negara. Kasus yang ditemukan di negara lain diketahui berasal dari Wuhan, kota yang dihuni oleh 11 juta jiwa., kota yang dihuni oleh 11 juta jiwa.
Sepanjang pekan lalu, data Refinitiv menunjukkan, harga emas di pasar spot ditutup di level US$ 1.573,2/troy ons, menandai penguatan 1,1% dibanding posisi penutupan Jumat pekan sebelumnya (week on week). Dalam sepekan lalu, harga emas global berada di mode bullish.
Pada perdagangan Jumat pagi (24/1), harga emas dunia secara harian mengalami pelemahan tipis. Pada Jumat (24/1/2020) pukul 09.15 WIB berada di posisi US$ 1.561,78 /troy ons. Harga emas terkoreksi tipis cenderung flat 0,08% dibanding posisi penutupan perdagangan Kamis sebelumnya.
![]() |
Januari memang segera usai. Namun nuansa tahun baru masih terasa. Apalagi hari ini adalah tahun baru kalender China alias imlek. Tahun baru pasar mendapatkan kejutan. Siapa sangka bahwa tahun baru pasar akan dihadiahi virus baru yang bermula di China.
Sebuah virus baru yang masih satu golongan dengan penyebab SARS ditemukan pada akhir Desember 2019. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus yang menyebabkan pneumonia pada banyak warga Wuhan, provinsi Hubei ini adalah virus corona jenis baru yang dinamai 2019-nCoV.
Virus ini diketahui berasal dari sebuah pasar grosir seafood di kota Wuhan. Selang tak berapa lama pasar ini ditutup. Namun korban sudah berjatuhan. Korban pertama yang nyawanya terenggut adalah seorang pria berusia 61 tahun. Pria tersebut meninggal dunia pada 9 Januari 2020.
Dari yang awalnya hanya 50-an kasus, kini sudah berkembang menjadi 847 kasus. CNBC Internasional melaporkan jumlah orang yang terenggut jiwanya akibat ganasnya virus ini ada 26 orang.
Korban terus berjatuhan. Hanya dalam dua minggu jumlah kasus bertambah lebih dari 16 kali lipat sedangkan angka kematian melonjak hingga 26 kali lipat.
Kondisi makin mengkhawatirkan kala virus korona ini juga ditemukan di negara lain. Tepatnya pada 13 Januari lalu kejadian seseorang yang terinfeksi virus ini di Thailand dilaporkan.
Kini, virus jahat itu telah menjelajah ke lebih dari 8 negara. Kasus yang ditemukan di negara lain diketahui berasal dari Wuhan, kota yang dihuni oleh 11 juta jiwa., kota yang dihuni oleh 11 juta jiwa.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular