
Arab Mau Masuk, Newcastle Jadi The Next Manchester City?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 January 2020 14:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepakbola sebagai industri adalah sebuah hal yang klise. Namun kala sebuah negara berminat menanamkan modal untuk mencari cuan di sepakbola, that's something.
Negara-negara Timur Tengah adalah contohnya. Paris St Germain (Prancis) adalah klub yang dimiliki oleh institusi negara yaitu Qatar Sports Investment (QSi). QSi adalah anak usaha Qatar Investment Authority, institusi pengelola investasi negara alias Sovereign Wealth Fund (SWF).
QSi membeli Paris St Germain pada 2011 dan menjadi pemilik saham mayoritas. Pada Maret 2012, QSi menjadi pemilik tunggal Le Parisiens. Dengan duit tidak berseri dari Qatar, negara produsen gas alam cair (LNG) terbesar di dunia, Paris St Germain menjelma menjadi tim super. Bahkan berani menebus Neymar Jr dari Barcelona (Spanyol) tanpa menawar dengan membayar klausul pelepasan (release clause) senilai EUR 222 juta atau sekira Rp 3,36 triliun dengan kurs saat ini.
Kedua adalah Manchester City (Inggris). Tetangga Manchester United yang berisik ini dikuasai oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan sejak 2008, selepas penguasaan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Sheikh Mansour bukan orang sembarangan. Dia adalah salah satu anggota keluarga terkaya dunia, Kerajaan Abu Dhabi di Uni Emirat Arab. Kekayaan keluarga ini ditaksir mencapai US$ 150 miliar atau sekitar Rp 2.054,79 triliun, mengutip Forbes.
Sebagai perbandingan, penerimaan perpajakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 Rp 1.867,5 triliun. Artinya, kekayaan keluarga Al Nahyan lebih dari cukup untuk menutup penerimaan perpajakan di Indonesia.
Negara-negara Timur Tengah adalah contohnya. Paris St Germain (Prancis) adalah klub yang dimiliki oleh institusi negara yaitu Qatar Sports Investment (QSi). QSi adalah anak usaha Qatar Investment Authority, institusi pengelola investasi negara alias Sovereign Wealth Fund (SWF).
QSi membeli Paris St Germain pada 2011 dan menjadi pemilik saham mayoritas. Pada Maret 2012, QSi menjadi pemilik tunggal Le Parisiens. Dengan duit tidak berseri dari Qatar, negara produsen gas alam cair (LNG) terbesar di dunia, Paris St Germain menjelma menjadi tim super. Bahkan berani menebus Neymar Jr dari Barcelona (Spanyol) tanpa menawar dengan membayar klausul pelepasan (release clause) senilai EUR 222 juta atau sekira Rp 3,36 triliun dengan kurs saat ini.
Kedua adalah Manchester City (Inggris). Tetangga Manchester United yang berisik ini dikuasai oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan sejak 2008, selepas penguasaan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Sheikh Mansour bukan orang sembarangan. Dia adalah salah satu anggota keluarga terkaya dunia, Kerajaan Abu Dhabi di Uni Emirat Arab. Kekayaan keluarga ini ditaksir mencapai US$ 150 miliar atau sekitar Rp 2.054,79 triliun, mengutip Forbes.
Sebagai perbandingan, penerimaan perpajakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 Rp 1.867,5 triliun. Artinya, kekayaan keluarga Al Nahyan lebih dari cukup untuk menutup penerimaan perpajakan di Indonesia.
Next Page
Duit Arab Saudi Bukan Kaleng-Kaleng
Pages
Most Popular