Demi Asing, Ini Dia Sovereign Wealth Fund yang Dibikin Jokowi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 January 2020 15:19
Demi Asing, Ini Dia Sovereign Wealth Fund yang Dibikin Jokowi
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan salah kunci sumber pembiayaan pembangunan. Langkah yang diyakini bakal mendatangkan pendanaan hingga puluhan miliar dolar Amerika Serikat (AS).

"Begitu itu keluar, kita akan ada inflow minimal 20 miliar. Bukan rupiah, tetapi dolar AS," kata Kepala Negara dalam pidato di Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020, pekan lalu.



Apa sih yang dimaksud Jokowi? Mengapa bisa begitu 'sakti' sehingga mampu menarik uang sebanyak itu?

Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Badan Usaha Pengelola Investasi Negara. Ini barang yang dimaksud Jokowi.

SWF adalah adalah kolam dana (pooled fund) milik pemerintah yang digunakan untuk berbagai kepentingan negara. Sumber dananya bermacam-macam, tergantung karakteristik negara yang bersangkutan.

Misalnya di Norwegia. SWF di negara asal pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer itu diberi nama Norges Bank. Uniknya, Norges Bank juga berfungsi sebagai bank sentral. Dana yang dikelola mencapai NOK 10,42 triliun atau Rp 15.808,32 triliun dengan kurs saat ini.




Norges Bank adalah salah satu lembaga investasi terbesar di dunia. Untuk menempatkannya dalam konteks. Perekonomian Indonesia yang diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2018 adalah Rp 14.837,4 triliun. Berarti dana kelolaan Norges Bank lebih besar dari seluruh kekayaan Indonesia!

Sumber dana Norges Bank berasal dari minyak. Kementerian Keuangan Norwegia menyetor penerimaan minyak ke Norges Bank.

Dana itu kemudian diputar di berbagai instrumen yaitu saham (9.158 emiten di berbagai negara termasuk Apple, Nestle, Microsoft, hingga Samsung), obligasi negara, sampai properti. Investasi tersebut tersebar di Asia, Amerika, Eropa, hingga Afrika.

"Kami mencari keuntungan investasi terbesar dengan risiko yang rasional. Dalam kurun waktu 1998 hingga akhir kuartal III-2019, rata-rata keuntungan tahunan adalah 5,9%," sebut keterangan di situs Norges Bank.




Kemudian di negara tetangga Singapura, SWF diberi nama GIC Private Limited. GIC dibentuk pada 1981 dan kini sudah mengelola aset senilai lebih dari US$ 100 miliar yang tersebar di 40 negara.

GIC
 
"Strategi investasi GIC adalah membangun portofolio yang menghasilkan keuntungan menarik dalam jangka panjang. Misi kami adalah menjaga dan meningkatkan nilai investasi yang kami kelola dan mendapatkan keuntungan di atas inflasi global," sebut laporan tahunan GIC periode 2018/2019.

Dalam 20 tahun terakhir, rata-rata return investasi yang diterima GIC adalah 3,4%. Ini masih di atas inflasi global.

Jika dana Norges Bank berasal dari penerimaan minyak, maka GIC sepenuhnya mengelola cadangan devisa Singapura. Per Desember 2019, cadangan devisa Negeri Singa berjumlah US$ 279,45 miliar.



Nah, konsep SWF yang akan dibentuk Jokowi sepertinya berbeda. Dalam lawatan ke Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu, pembentukan SWF menjadi salah satu yang disepakati.

Sepertinya sumber pendanaan SWF Indonesia berasal dari luar negeri. Selain Uni Emirat Arab, Softbank dari Jepang disebut-sebut juga akan ikut urunan. Agak berbeda dengan di Norwegia atau Singapura, yang dana SWF berasal dari kekuatan sendiri.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular