
Auto Tajir Kalau Beli Emas Antam Sejak Awal Tahun!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Antam Tbk (ANTM) di Rp 1.036.000/gram. Harganya naik 9,2% dibandingkan awal tahun sebesar Rp 945.000.
Laju harga emas Antam selaras dengan harga emas acuan dunia melesat 8,12%. Bahkan sempat menyentuh harga US$ 2.069,89/troy ons, tertinggi sejak 2020.
Di atas kertas para investor emas Antam pasti happy karena mendapat untung dari kenaikan harga.
Andai investor membeli emas di awal tahun, dengan modal Rp 10.000.000, akan mendapatkan emas sebesar 10 gram. Asumsinya tidak memiliki NPWP, maka biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 9.025.000. Saat ini harga emas yang sebesar 10 gram yaitu Rp 9.638.000.
Artinya investor cuan Rp 613.000 atau 6,8% point-to-point (ptp). (Dengan asumsi tidak langsung di jual alias floating profit). Bayangkan jika anda memiliki emas 1 kilogram (kg) dengan kisaran harga Rp 1 miliar.
Return sebesar itu bisa mengalahkan inflasi yang rata-rata dalam beberapa tahun terakhir sebesar 2-3% per tahun. Selain itu juga return yang didapatkan lebih tinggi dari pengembalian emas dalam 10 tahun yaitu sebesar 1,6% (rerata pertumbuhan per tahun/CAGR)
![]() Harga Emas Antam |
Perang Rusia dan Ukraina yang mulai menunjukkan dampaknya ke perekonomian membuat sentimen pelaku pasar memburuk.
Serangan Rusia ke Ukraina membuat harga komoditas meroket. Sektor energi yang paling menjadi sorotan.
Harga minyak mentah jenis Brent meroket mencapai US$ 140/barel untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir. Harga batu bara terbang tinggi ke atas US$ 400/ton yang menjadi rekor tertinggi sepanjang masa. Begitu juga dengan gas alam yang terus menanjak.
Kenaikan harga komoditas energi tersebut tentunya berisiko mengakselerasi inflasi di negara Barat, yang sudah tinggi dan di beberapa negara lainnya.
Alhasil, perekonomian ekonomi global diperkirakan akan terpukul. Berdasarkan CNBC Rapid Update, yang melakukan survei terhadap 14 analis menunjukkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan melambat menjadi 3,2% di tahun ini, dibandingkan proyeksi bulan Februari sebesar 3,5%.
Namun, para analis tersebut memperingatkan masih belum diketahui bagaimana respon perekonomian AS terhadap lonjakan harga minyak mentah.
Eropa diperkirakan akan lebih terpukul lagi. Barcalys memangkas produk domestik bruto (PDB) Benua Biru menjadi 3,5% dari sebelumnya 4,1%. JP Morgan bahkan memangkas proyeksinya hingga 1% menjadi 3,2%.
Alhasil, aset-aset berisiko rontok dan emas yang merupakan aset aman (safe haven) menjadi buruan investasi.
(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal Krisis Semakin Kuat, Emas Menuju Rp 2 Juta per Gram!