Bos Baru Garuda Bicara Soal Tiket Pesawat yang Mahal

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
23 January 2020 18:37
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra buka suara ihwal persoalan mahalnya harga tiket pesawat.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - Mahalnya harga tiket pesawat sempat dikeluhkan masyarakat. Menanggapi hal ini, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan dalam waktu dekat belum ada rencana penurunan tarif. Namun pihaknya memastikan akan terus mengevaluasi dari waktu ke waktu sehingga tarif bisa mendekati harapan pelanggan.

"Kita tidak dalam waktu dekat tapi me-review dari waktu ke waktu bagaimana tarif ini bisa lebih mendekati kenyataan atau harapan dari para pelanggan kita," ungkapnya di Konferensi Pers di Kantor Pusat Garuda Indonesia Soekarno Hatta, Kamis, (23/01/2020).

Selain tiket, menurutnya dalam waktu dekat juga belum ada rencana perubahan rute penerbangan apapun. Pihaknya berjanji akan segera menyampaikan informasi apabila terjadi perubahan.



"Trayek selama ini juga belum ada dalam waktu dekat kita akan umumkan ada perubahan apabila ada perubahan tapi saya ingin sampaikan untuk rute yang selama ini dilayani oleh Garuda belum akan mengalami perubahan apapun," imbuhnya.

Dirinya menekankan selain sebagai perusahaan penerbangan yang mencari profit namun juga mendorong tumbuhnya pariwisata Indonesia serta ekonomi di kawasan-kawasan terpencil. "Mencari profit tapi kita mendorong tumbuhnya pariwisata Indonesia juga tumbuhnya ekonomi di kawasan-kawasan di luar daerah yang selama ini tumbuh," terangnya.

Penurunan jumlah penumpang pesawat disebut-sebut karena mahalnya harga tiket. Menanggapi hal ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin tidak membantah namun juga tidak membenarkan.

Dia hanya menjelaskan, penurunan jumlah penumpang pesawat disebabkan karena infrastruktur pada moda transportasi lain sudah jauh lebih baik. Di Pulau Jawa, kini sudah tersambung Tol Trans Jawa.

"Penumpang transportasi udara dengan semakin baiknya transportasi lain memang kita prediksi turun," kata Isnin.

Mahalnya harga tiket pesawat sudah menjadi isu semenjak Natal dan Tahun Baru 2019 lalu, hingga berlanjut pada 2020. Pemerintah sempat melakukan kebijakan insentif harga tiket untuk penerbangan LCC, tapi kebijakan tersebut akhirnya tak jelas ujungnya.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Bos Garuda: Semua Sewa Pesawat Kemahalan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular