
Jadi Komisaris, Elisa Lumbantoruan Bukan Orang Baru di Garuda
Redaksi, CNBC Indonesia
23 January 2020 10:17

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) resmi memiliki pengurus baru sejak Rabu (22/1/2020). Jajaran direksi dan komisaris dirombak dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan Rabu kemarin.
Salah satu komisaris yang diangkat kemarin adalah Elisa Lumbantoruan. Pria yang lahir di Siborong-borong, Tapanuli Utara pada 19 Juli 1960 bukanlah orang baru di Garuda Indonesia.
Setelah meninggalkan jabatan sebagai Presiden Direktur Hewlett-Packard Indonesia pada 2011, Elisa bergabung di Garuda pada 2011 menjadi Direktur Strategi dan Teknologi Informasi.
Di Garuda, alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Matematika ini, sempat menjabat Direktur Keuangan serta Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda.
Berdasarkan data profil, Elisa memulai kariernya di dunia IT saat menjadi Account Manager di PT Astra Graphia. Setelah tidak lagi menjadi manager di Astra Graphia, sejak tahun 1986 Elisa bekerja sebagai sales manager di PT. Cipta Arta Graha Informasi hingga tahun 1992.
Pada tahun 1992, Elisa memutuskan untuk kembali ke dunia pendidikan. Saat itu, Elisa menerima tawaran untuk mengajar ilmu komputer di Indonesia Institute Technology (ITI), Serpong.
Di tahun yang sama, Elisa juga diminta untuk menjadi Sales Unit Manager Reporting to Sales & Marketing Director di PT Digital Astra Nusantara. Elisa menjalankan jabatan sales manager hingga tahun 1995.
Karier Elisa semakin melejit ketika di tahun 1997 Compaq Indonesia didirikan untuk mengakomodasi penggabungan Compaq dengan DEC dan Tandem. Elisa yang saat itu masih bekerja di PT Digital Astra Nusantara, diminta untuk menjadi Direktur Pemasaran.
Pada bulan Mei 2002, ketika PT Compaq bergabung dengan Hewlett-Packard SEA Ltd, Elisa masih tetap dipercaya sebagai direktur pemasaran dan puncaknya menjadi Presiden Direktur.
Elisa juga pernah menjadi komisaris independen PT XL Axiata Tbk (EXCL). Namun, dia mengundurkan diri karena berdasarkan pasal 36 ayat 2 peraturan BUMN no PER-16/MBU/2012 yang melarang anggota direksi perusahaan BUMN merangkap jabatan sebagai anggota dewan komisaris badan usaha swasta.
Di era Menteri BUMN Dahlan Iskan, Elisa yang ketika itu menjabat Direktur Komersial dan Pemasaran harus keluar dari Garuda pada April 2013 dan digantikan oleh Erik Meijer, profesional yang lama berkecimpung di perusahaan telekomunikasi yakni Indosat dan Bakrie Telecom.
Kemarin pemegang saham Garuda Indonesia meresmikan Elisa sebagai komisaris Independen.
Berikut ini susunan lengkap pengurus Garuda Indonesia hasil RUPSLB yang dilaksanakan hari ini.
Komisaris:
1. Komisaris Utama: Triawan Munaf
2. Wakil Komisaris Utama: Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen : Yenny Wahid
4. Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan
5. Komisaris : Peter Gontha
Direksi
1. Direktur Utama : Irfan Setiaputra
2. Wakil Direktur Utama : Dony Oskaria
3. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Fuad Rizal
4. Direktur Operasi : Tumpal Manumpak Hutapea
5. Direktur Human Capital : Aryaperwira Adileksana
6. Direktur Teknik : Rahmat Hanafi
7. Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT : Ade R. Susardi
8. Direktur Niaga dan Kargo : M. Rizal Pahlevi
(hps/hps) Next Article 5 Direksi Garuda Dicopot, Pengganti Diputuskan 22 Januari
Salah satu komisaris yang diangkat kemarin adalah Elisa Lumbantoruan. Pria yang lahir di Siborong-borong, Tapanuli Utara pada 19 Juli 1960 bukanlah orang baru di Garuda Indonesia.
Setelah meninggalkan jabatan sebagai Presiden Direktur Hewlett-Packard Indonesia pada 2011, Elisa bergabung di Garuda pada 2011 menjadi Direktur Strategi dan Teknologi Informasi.
Di Garuda, alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Matematika ini, sempat menjabat Direktur Keuangan serta Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda.
Berdasarkan data profil, Elisa memulai kariernya di dunia IT saat menjadi Account Manager di PT Astra Graphia. Setelah tidak lagi menjadi manager di Astra Graphia, sejak tahun 1986 Elisa bekerja sebagai sales manager di PT. Cipta Arta Graha Informasi hingga tahun 1992.
Pada tahun 1992, Elisa memutuskan untuk kembali ke dunia pendidikan. Saat itu, Elisa menerima tawaran untuk mengajar ilmu komputer di Indonesia Institute Technology (ITI), Serpong.
Di tahun yang sama, Elisa juga diminta untuk menjadi Sales Unit Manager Reporting to Sales & Marketing Director di PT Digital Astra Nusantara. Elisa menjalankan jabatan sales manager hingga tahun 1995.
Karier Elisa semakin melejit ketika di tahun 1997 Compaq Indonesia didirikan untuk mengakomodasi penggabungan Compaq dengan DEC dan Tandem. Elisa yang saat itu masih bekerja di PT Digital Astra Nusantara, diminta untuk menjadi Direktur Pemasaran.
Pada bulan Mei 2002, ketika PT Compaq bergabung dengan Hewlett-Packard SEA Ltd, Elisa masih tetap dipercaya sebagai direktur pemasaran dan puncaknya menjadi Presiden Direktur.
Elisa juga pernah menjadi komisaris independen PT XL Axiata Tbk (EXCL). Namun, dia mengundurkan diri karena berdasarkan pasal 36 ayat 2 peraturan BUMN no PER-16/MBU/2012 yang melarang anggota direksi perusahaan BUMN merangkap jabatan sebagai anggota dewan komisaris badan usaha swasta.
Di era Menteri BUMN Dahlan Iskan, Elisa yang ketika itu menjabat Direktur Komersial dan Pemasaran harus keluar dari Garuda pada April 2013 dan digantikan oleh Erik Meijer, profesional yang lama berkecimpung di perusahaan telekomunikasi yakni Indosat dan Bakrie Telecom.
Kemarin pemegang saham Garuda Indonesia meresmikan Elisa sebagai komisaris Independen.
Berikut ini susunan lengkap pengurus Garuda Indonesia hasil RUPSLB yang dilaksanakan hari ini.
Komisaris:
1. Komisaris Utama: Triawan Munaf
2. Wakil Komisaris Utama: Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen : Yenny Wahid
4. Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan
5. Komisaris : Peter Gontha
Direksi
1. Direktur Utama : Irfan Setiaputra
2. Wakil Direktur Utama : Dony Oskaria
3. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Fuad Rizal
4. Direktur Operasi : Tumpal Manumpak Hutapea
5. Direktur Human Capital : Aryaperwira Adileksana
6. Direktur Teknik : Rahmat Hanafi
7. Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT : Ade R. Susardi
8. Direktur Niaga dan Kargo : M. Rizal Pahlevi
(hps/hps) Next Article 5 Direksi Garuda Dicopot, Pengganti Diputuskan 22 Januari
Most Popular