
Irfan Setiaputra Dipanggil BUMN, Bakal Jadi Dirut Garuda?
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 January 2020 11:46

Jakarta, CNCB Indonesia - Nama Irfan Setiaputra digadang-gadang akan menjadi direktur utama atau direksi yang mengisi kekosongan jajaran manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan sudah memanggil Irfan.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan memang Irfan sudah beberapa kali berdiskusi dengan Kementerian BUMN. Namun Arya tidak menyebutkan detailnya. Irfan adalah mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI.
Hanya saja, yang pasti, Arya mengatakan sudah ada tiga calon Dirut Garuda yang akan dipilih untuk disahkan dalam RUPSLB Garuda pada 22 Januari 2020 nanti.
"Belum tahu berapa kali...Ya mungkin ngobrol-ngobrol biasa. Belum tahu penempatanya di mana," ujar Arya di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Saat ditanya siapa saja yang menjadi calon dirut Garuda, Arya masih enggan menyebutkan secara rinci.
"Ada yang berpengalaman di airlines. Ada yang butuh kekuatan di finance. Ada yang kekuatan finance manajemen. Kita tunggu tanggal 22. Yang pasti bahwa orang tak terkontaminasi permasalahan Garuda," paparnya.
Garuda Indonesia akan menggelar RUPSLB pada 22 Januari 2020. Agenda RUPSLB antara lain pergantian direktur utama, direksi, hingga komisaris.
Arya memberikan kisi-kisi sosok calon direktur utama Garuda yang diinginkan oleh pemerintah sebagai pemegang saham maskapai penerbangan pelat merah tersebut.
"Yang pasti dirutnya mengerti keuangan. Pasti itu enggak mungkin enggak. Soal kuat finance-nya kuat manajemen dicari kuat. Profilnya mudah-mudahan bisa bereskan Garuda," kata Arya.
Arya mengatakan, pihaknya akan mencari calon terbaik. Tujuan akhirnya, membuat kinerja keuangan Garuda tidak merugi lagi.
Apakah Plt Dirut sekarang, Fuad Rizal akan tersingkir dari jajaran direksi? "Enggak mungkin (berubah) total, pasti ada internal yang masih (bertahan)," kata Arya.
Pada kesempatan itu, Arya ditanyai seputar nama-nama calon dirut Garuda yang beredar, mulai dari Ignasius Jonan, Juliandra Nurtjahjo, hingga Irfan Setiaputra.
Soal Jonan, Arya mengatakan sampai hari ini nama mantan Menteri ESDM tersebut belum masuk ke dalam bursa calon dirut Garuda. Sementara Juliandra dia juga mengatakan belum mendengar nama tersebut.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan lima direksi Garuda karena terlibat dalam penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton. Direksi Garuda menyelundupkan motor tersebut di pesawat baru Garuda Airbus A330-900 NEO yang dikirim langsung dari Prancis.
Kelima direktur yang diberhentikan tersebut adalah Direktur Utama Ari Askhara, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar, dan Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa.
Dengan demikian, saat ini hanya tersisa dua direksi, yaitu Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal dan Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah. Dewan Komisaris Garuda Indonesia sudah menetapkan Fuad Rizal, Direktur Keuangan Garuda, sebagai pelaksana tugas direktur utama perseroan.
(hps/hps) Next Article Bersih-bersih! 5 Direksi Dipecat, Garuda Juga Kena Sanksi
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan memang Irfan sudah beberapa kali berdiskusi dengan Kementerian BUMN. Namun Arya tidak menyebutkan detailnya. Irfan adalah mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI.
Hanya saja, yang pasti, Arya mengatakan sudah ada tiga calon Dirut Garuda yang akan dipilih untuk disahkan dalam RUPSLB Garuda pada 22 Januari 2020 nanti.
"Belum tahu berapa kali...Ya mungkin ngobrol-ngobrol biasa. Belum tahu penempatanya di mana," ujar Arya di Jakarta, Senin (13/1/2020).
"Ada yang berpengalaman di airlines. Ada yang butuh kekuatan di finance. Ada yang kekuatan finance manajemen. Kita tunggu tanggal 22. Yang pasti bahwa orang tak terkontaminasi permasalahan Garuda," paparnya.
Garuda Indonesia akan menggelar RUPSLB pada 22 Januari 2020. Agenda RUPSLB antara lain pergantian direktur utama, direksi, hingga komisaris.
Arya memberikan kisi-kisi sosok calon direktur utama Garuda yang diinginkan oleh pemerintah sebagai pemegang saham maskapai penerbangan pelat merah tersebut.
"Yang pasti dirutnya mengerti keuangan. Pasti itu enggak mungkin enggak. Soal kuat finance-nya kuat manajemen dicari kuat. Profilnya mudah-mudahan bisa bereskan Garuda," kata Arya.
Arya mengatakan, pihaknya akan mencari calon terbaik. Tujuan akhirnya, membuat kinerja keuangan Garuda tidak merugi lagi.
Apakah Plt Dirut sekarang, Fuad Rizal akan tersingkir dari jajaran direksi? "Enggak mungkin (berubah) total, pasti ada internal yang masih (bertahan)," kata Arya.
Pada kesempatan itu, Arya ditanyai seputar nama-nama calon dirut Garuda yang beredar, mulai dari Ignasius Jonan, Juliandra Nurtjahjo, hingga Irfan Setiaputra.
Soal Jonan, Arya mengatakan sampai hari ini nama mantan Menteri ESDM tersebut belum masuk ke dalam bursa calon dirut Garuda. Sementara Juliandra dia juga mengatakan belum mendengar nama tersebut.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan lima direksi Garuda karena terlibat dalam penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton. Direksi Garuda menyelundupkan motor tersebut di pesawat baru Garuda Airbus A330-900 NEO yang dikirim langsung dari Prancis.
Kelima direktur yang diberhentikan tersebut adalah Direktur Utama Ari Askhara, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar, dan Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa.
Dengan demikian, saat ini hanya tersisa dua direksi, yaitu Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal dan Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah. Dewan Komisaris Garuda Indonesia sudah menetapkan Fuad Rizal, Direktur Keuangan Garuda, sebagai pelaksana tugas direktur utama perseroan.
(hps/hps) Next Article Bersih-bersih! 5 Direksi Dipecat, Garuda Juga Kena Sanksi
Most Popular