
Lego 4 Miliar Saham Bank Amar, Tolaram Kantongi Rp 751 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Toralam Group Inc, perusahaan yang berbasis di Singapura, melepas 4.313.401.500 saham atau 4,31 miliar saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) kepada investor sehingga kepemilikan perusahaan di Bank Amar tersisa 30% atau 2.410.530.000 saham.
Sebelum pelepasan saham ini, Tolaram menggenggam saham Bank Amar mencapai 6.723.931.500 atau 83,68% saham.
"Divestasi ini dalam rangka penyesuaian batas maksimum saham pemegang saham pengendali Bank Amar Indonesia, status kepemilikan saham langsung," kata Navin Nahata, Direktur Tolaram, dalam surat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/1/2020).
Transaksi ini dilakukan pada periode 15-22 Januari 2020 dengan rincian lima kali yakni pada 15 Januari sebanyak 2 miliar saham, 16 Januari 797,48 juta saham, 20 Januari 400,23 juta saham, 21 Januari 400,47 juta saham, dan 22 Januari 714,57 juta saham. Harga transaksi yakni rata-rata Rp 174/saham sehingga total dana yang diraih Rp 750,53 miliar.
Data BEI mencatat, pada sesi II, Kamis ini (23/1), saham AMAR naik 3,24% di level Rp 515/saham. Sepekan terakhir saham Bank Amar melesat 6,25%.
Mengacu situs resminya, Tolaram Group didirikan oleh pengusaha berdarah India pada tahun 1948 di Indonesia.
Dengan operasi yang ada di Asia, Afrika, dan Eropa, mereka mengelola 19 merek dan memiliki bisnis di lebih dari 75 negara. Bisnisnya tersebar di sejumlah industri termasuk konsumen, layanan digital, energi, infrastruktur, real estate, tekstil dan layanan keuangan.
Divestasi saham ini adalah bagian dari pemenuhan kewajiban perusahaan terkait dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam Peraturan OJK Nomor 56 tahun 2016, disebutkan membatasi kepemilikan saham oleh pemegang saham berbentuk badan hukum bukan lembaga keuangan sebanyak maksimum 30%.
Bank Amar baru tercatat di BEI pada 9 Januari 2020 bersama dengan PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA). Saat itu Bank Amar jadi emiten ke-2 yang tercatat di tahun 2020 dengan melepas 1,2 miliar saham dengan harga penawaran umum Rp 174 per saham dan meraih dana IPO Rp 208,80 miliar.
Direktur Utama Bank Amar, Vishal Tulsian menyatakan setelah melepas saham perdana lewat IPO (initial public offering/IPO), perseroan akan fokus pada layanan di sektor teknologi finansial (fintech) yang saat ini belum terjamah layanan perbankan konvensional.
"Dana hasil IPO akan dipakai untuk pengembangan fintech Tunaiku," kata Vishal di Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta, Kamis (9/01/2020).
Saat debut perdana, saham Bank Amar terpantau menguat 68,97% ke level Rp 294 per saham atau naik 120 poin setelah ditransaksikan sebanyak 444 kali dengan volume 6,54 juta lot saham.
Setelah IPO, Tolaram memang menegaskan akan menggelar penawaran umum terbatas (private placement) dengan menawarkan saham agar kepemilikan Tolaram menjadi 30% sebagaimana direalisasikan tersebut. Dengan demikian, nantinya pemegang saham publik di Bank Amar bisa mencapai 68,69%.
Mengacu data Bank Amar, sebelum IPO saham perseroan dipegang mayoritas oleh Tolaram 98,62%, lalu Ghansham Jivatram 0,622%, Khrisan Umar Agrawal 0,375%, Henry Mixon 0,311%. Setelah IPO, saham Tolaram berkurang menjadi 83,68%, sementara saham publik 15,01% Kini setelah divestasi, saham Tolaram tersisa 30%.
Bank Amar Indonesia dahulu bernama PT Anglomas International Bank yang didirikan pada tahun 1991 di Surabaya. Pada tahun 2014, mengubah nama menjadi Bank Amar Indonesia. Kini Tolaram berbasis di Singapura dengan beragam portfolio bisnis di dunia.
Pada Juni 2019, OJK telah memberikan persetujuan terhadap peningkatan modal hingga membuat status perseroan menjadi Bank BUKU II (bank umum kelompok usaha II) dengan modal inti Rp 1 triliun - Rp 5 triliun.
Hingga Juni 2019, aset Bank Amar mencapai Rp 2,73 triliun dari tahun 2018 sebesar Rp 1,86 triliun. Pendapatan bunga sebesar Rp 306,95 miliar dari Juni 2018 yakni Rp 104,87 miliar, sementara tahun 2018 laba bersih perseroan mencapai Rp 16,29 miliar, dari 2017 yakni Rp 3,73 miliar.
(tas/hps) Next Article Bank Amar Siap IPO Januari 2020, Lepas 1,2 Miliar Saham
