
Mantap Bu Sri Mulyani, Yield Obligasi RI Terendah Sejak 2018!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 January 2020 09:48

Pekan ini, pemerintah menjual obligasi di pasar global dan domestik. Keduanya membuahkan hasil yang manis.
Pada Selasa, pemerintah menjual obligasi valas berdenominasi dolar AS dan euro masing-masing US$ 2 miliar dan EUR 1 miliar. Untuk yang dolar AS, ada dua seri yang diterbitkan yaitu tenor 10 tahun (US$ 1,2 miliar) dan 30 tahun (US$ 800 juta).
"Transaksi SUN (Surat Utang Negara) dalam mata uang dolar AS ini mencapai yield dan spread terendah sepanjang sejarah penerbitan USD Bonds, untuk SUN dengan tenor 10 tahun. Untuk SUN tenor 30 tahun pada penerbitan ini pun memiliki yield dan spread yang lebih rendah dibandingkan dengan SUN bertenor sama yang diterbitkan pada Oktober 2019 lalu, yang mencapai rekor yield dan spread terendah. Sementara itu, final price untuk tranche 10 dan 30 tahun lebih rendah dibanding initial price guidance di kisaran 3,125% dan 3,75%, masing-masing 24,5 bps dan 20 bps lebih ketat," sebut keterangan resmi Kementerian Keuangan.
Kemudian pada hari yang sama, pemerintah juga melelang SBN syariah. Dari penawaran yang masuk sebesar Rp 59,14 triliun, pemerintah mengambil Rp 7 triliun atau sesuai dengan target indikatif yang ditetapkan sebelumnya.
Tingginya minat investor terhadap SBN membuat harga SBN terangkat. Yield pun semakin rendah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pada Selasa, pemerintah menjual obligasi valas berdenominasi dolar AS dan euro masing-masing US$ 2 miliar dan EUR 1 miliar. Untuk yang dolar AS, ada dua seri yang diterbitkan yaitu tenor 10 tahun (US$ 1,2 miliar) dan 30 tahun (US$ 800 juta).
![]() |
"Transaksi SUN (Surat Utang Negara) dalam mata uang dolar AS ini mencapai yield dan spread terendah sepanjang sejarah penerbitan USD Bonds, untuk SUN dengan tenor 10 tahun. Untuk SUN tenor 30 tahun pada penerbitan ini pun memiliki yield dan spread yang lebih rendah dibandingkan dengan SUN bertenor sama yang diterbitkan pada Oktober 2019 lalu, yang mencapai rekor yield dan spread terendah. Sementara itu, final price untuk tranche 10 dan 30 tahun lebih rendah dibanding initial price guidance di kisaran 3,125% dan 3,75%, masing-masing 24,5 bps dan 20 bps lebih ketat," sebut keterangan resmi Kementerian Keuangan.
Tingginya minat investor terhadap SBN membuat harga SBN terangkat. Yield pun semakin rendah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular