Nilai Saham Turun, Erick & Mahfud Tegaskan Dana Asabri Aman!

Muhammad Choirul Anwar & Efrem Siregar, CNBC Indonesia
17 January 2020 07:38
Nilai Saham Turun, Erick & Mahfud Tegaskan Dana Asabri Aman!
Foto: foto/ mahfud MD dan menteri erick tohir/CNBC Indonesia: Achoirul Anwar
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan kembali kondisi keuangan PT Asabri (Persero) cukup stabil. Berbeda dengan kasus yang mendera PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dana nasabah yang notabene adalah hasil iuran dari para prajurit TNI, Polri dan PNS Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dinyatakan aman.

"Ya saya sampaikan laporannya bahwa memang seperti yang saya sampaikan kondisi keuangan [Asabri] stabil," kata Erick setelah bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD, Kamis (16/1/2020).

"Tapi apakah tadi ada penyelewengan atau penurunan harga saham ya tentu harus dibuktikan," imbuh Erick.

Menurut pendiri Mahaka Media itu, Kepolisian sudah memberikan pernyataan lebih jauh soal Asabri. Sementara, persoalan Asabri terkait dengan hukum, sambung Erick, bukan wilayah kewenangan BUMN.

PAGI-Erick & Mahfud MD Tegaskan Dana Asabri AmanFoto: Menko Polhukam Mahfud MD (CNBC Indonesia/Cantika Dinda)

"Enggak ada isu lain. Isunya antara operasional berjalan baik, tapi kalau misalnya ada penyelewengan ya itu proses hukum," tegas Erick.

Dalam kesempatan yang sama, Menkopolhukam Mahfud MD menegaskan kembali bahwa dana pensiunan sampai jaminan kematian milik para prajurit TNI/Polri/Kemenhan dijamin aman.



"Saya baru bicara dengan Menteri BUMN. Banyak hal, karena kerjaan kami banyak, tapi yang sekarang sering saudara tanyakan dan pasti akan ditanyakan, yang belakangan ini diributkan," kata Mahfud.

Mahfud yang pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi p
eriode 2008-2013 itu memang sempat mengatakan ada dugaan ketidakberesan atau dugaan korupsi Asabri hingga mencapai Rp 10 triliun. Namun, ia justru mengklarifikasi lagi dan mengatakan hal tersebut dilihat melalui media.

"Dua hari sebelum itu sudah ramai di media, terjadi penurunan nilai aset karena salah kelola,
" katanya.

Dalam konferensi pers terpisah, Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja membantah pemberitaan bahwa telah terjadi dugaan korupsi di perusahaannya. Tidak main-main, Asabri akan menempuh jalur hukum bila ada berita soal Asabri yang tendensius dan negatif.

"Saya ingin klarifikasi terhadap pemberitaan media. Kepada seluruh peserta Asabri, TNI, Polri dan ASN Kementerian Pertahanan Polri, saya tegaskan saya menjamin bahwa uang kalian yg dikelola di Asabri aman. Tidak hilang dan tidak dikorupsi," ujar Sonny, dalam konferensi pers yang berlangsung singkat Kamis (16/1/2020).


Dia mengimbau agar tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan berita-berita Asabri yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Saya tegaskan berita-berita tersebut berita tidak benar," ujar Letnan Jenderal TNI (Purn.) ini.

Dia menegaskan akan menempuh jalur hukum bila masih masih ada pemberitaan negatif dan tendensius mengenai Asabri

"Kepada pihak yang ingin bicara gunakan fakta dan data berverifikasi. Hentikan pembicaraan yang tendesius negatif. Jika ini terus berlangsung, dengan menyesal saya menempuh jalur hukum," ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]

Isu skandal korupsi di Asabri pertama kali dihembuskan Mahfud MD. "Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).

"Asabri itu punyanya orang kecil. Itu punyanya prajurit. Polisi, tentara yang pensiun-pensiun yang pangkatnya kecil. Itu kan banyak yang nggak punya rumah, nggak bisa keluar," sambung Mahfud dilansir dari detikcom.

Mahfud langsung melakukan serangkaian langkah strategis, salah satunya memanggil beberapa menteri yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Bahkan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (15/1/2020), sempat mengatakan bahwa nilai potensi kerugian Asabri lebih kecil dari Jiwasraya.

"Beda ya [mekanisme penyelesaian] karena Asabri [asuransi] sosial ya....[potensi kerugian] gedeanJ iwasraya," jelas Kartika.

Kementerian BUMN juga akan melalukan review hasil audit Asabri yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).


"Asabri kami review. Kami lagi audit dengan BPKP, memang ada seperti yang dibaca media ada penurunan saham dan reksa dana signifikan," kata Kartika.

"Kami tadi review dengan BPKP dan komisaris. Dan kami akan melakukan tindakan-tindakan juga kami akan lihat siapa pihak-pihak yg bertanggung jawab, dan nanti pada saatnya kami umumkan sanksi dan proses seperti apa," kata Kartika.

Selain itu, kata Kartika, ada keterkaitan antara kasus Asabri dengan Jiwasraya.

"Intinya kami tadi review memang saham-saham yang ada di Asabri seperti yang ditampilkan medsos (media sosial) ya mirip-mirip-lah dengan Jiwasraya, jadi kami lihat ada semacam hubungan permainan saham di Jiwasraya dan Asabri.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai investasi Asabri di 12 perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI sepanjang 2019 berpotensi turun hingga mencapai Rp 7,47 triliun (80,23%) yaitu menjadi Rp 1,84 triliun dari awal penghitungan Rp 9,31 triliun.

Hitungan itu berasal dari kompilasi data kepemilikan saham dari 15 perusahaan yang sahamnya sempat dimiliki perusahaan BUMN pengelola asuransi TNI/Polri dan Kementerian Pertahanan tersebut pada periode Desember 2018 hingga September 2019.

Dengan demikian, bila memakai asumsi kepemilikan sahamnya tidak berubah hingga akhir tahun 2019, maka dapat terlihat penurunan tersebut.


Ke-12 perusahaan yang sempat dimiliki Asabri adalah PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB), PT Hanson International Tbk (MYRX), PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR), dan PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE).

Perusahaan lain adalah PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT SMR Utama Tbk (SMRU), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU), dan PT Island Concepts Indonesia Tbk (ICON).

Investasi Asabri Berpotensi Tekor Rp 7 T, Ini 12 SahamnyaFoto: Portofolio Asabri/BEI


Dalam siaran persnya, manajemen Asabri kegiatan operasional Asabri terutama proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim berjalan dengan normal dan baik. Asabri dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya.

Selanjutnya, terkait dengan kondisi pasar modal di Indonesia, terdapat beberapa penurunan nilai investasi Asabri yang sifatnya sementara.

"Namun demikian, Manajemen ASABRI memiliki mitigasi untuk me-recovery penurunan tersebut," tulis manajemen, Senin (13/1/2020).

Dalam melakukan penempatan investasi, manajemen mengaku mengedepankan kepentingan perusahaan sesuai dengan kondisi yang dihadapi, mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan patuh terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan usahanya.


[Gambas:Video CNBC]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular