
Jreng.. Kasus 'Rampok' Jiwasraya & Asabri Bukan yang Terakhir

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan akan terus melakukan pembenahan terhadap pengelola dana pensiun milik BUMN. Hal ini menyusul penyelesaian dan proses pembenahan yang telah terjadi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).
Erick mengatakan komitmen untuk mengusut tuntas kasus perampokan dana pensiun ini didasari kepedulian dan agar kejadian memalukan ini tak terulang kembali.
"Kami ingin membersihkan dan menyetop perampokan dana pensiun. Ini tidak setop di sini. Kemarin Asabri berjalan, kami akan bereskan dana pensiun BUMN juga yang kemarin beberapa kali dirampok," kata Erick dalam keterangannya, dikutip Senin (3/1/2022).
Menurut dia, upaya untuk mengusut kasus tersebut bukanlah sebuah arogansi semata, melainkan didasari rasa empati dan keberpihakan terhadap nilai-nilai keadilan.
Diakuinya dirinya sedih apabila dana hak yang harusnya diterima oleh seseorang buah pengabdian puluhan tahun, justru hilang begitu saja.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dirilis oleh Kejaksaan Agung, nilai kerugian yang disebabkan oleh kasus dugaan korupsi di ASABRI mencapai Rp 22,78 triliun. Nilai tersebut diketahui berdasarkan perhitungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah dilaporkan kepada Kejaksaan Agung.
Sedangkan di Jiwasraya, masalah terjadi sejak 2006 dan tak terselesaikan selama belasan tahun.
Baru-baru ini penyelesaian masalah tersebut telah memasuki tahap akhir dengan dialihkannya polis Jiwasraya ke perusahaan asuransi baru milik BUMN untuk penyelesaiannya.
(mon/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 65% Dana Pensiun BUMN Sakit! Ini Ancaman Erick Thohir