Ini 4 Jurus OJK Kembangkan Pasar Modal pada 2020

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 January 2020 12:47
Perlambatan ekonomi dunia yang berdampak pada melambatnya laju investasi dan ekspasi di sektor riil namun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dapat dijaga di 5%
Foto: Cantika Dinda / CNBC Indonesia
Jakarta,CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan empat fokus kebijakan di bidang pasar modal yang akan dijalankan oleh otoritas guna mewujudkan industri pasar modal yang berdaya tahan, efisien, transparan dan kredibel.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan OJK berkomitmen untuk pengembangan industri pasar modal dan telah mempersiapkan kebijakan strategis demi mendukung target tersebut.

"Empat fokus kebijakan di Pasar Modal yaitu pertama, peningkatan pelaksanaan governance yang lebih baik yang akan dapat memperkokoh kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap pasar modal Indonesia," kata Wimboh dalam pembukaan perdagangan saham di tahun 2020 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/1/2020).

Wimboh melanjutkan, fokus kedua yakni meningkatkan peran pasar modal dalam pembiayaan berbagai proyek di sektor-sektor strategis pemerintah, di antaranya melalui pemberian berbagai insentif kepada para emiten yang bergerak pada pengembangan sektor-sektor strategis Pemerintah dan yang mengedepankan aspek ramah lingkungan.

Ketiga, meningkatkan jumlah emiten UMKM, melalui penyederhanaan aturan penawaran umum dan kewajiban transparansi bagi UMKM maupun peningkatan peran perusahaan efek daerah, dan keempat, membangun ekosistem pasar modal yang lebih dalam.

Terakhir yakni dengan pengembangan ekosistem pasar modal dilakukan dengan antara lain melanjutkan pengembangan central counterparty clearing (CCP), memperluas instrumen pasar modal, yang bersifat konvensional, syariah maupun berwawasan lingkungan, seperti project crowdfunding, obligasi daerah, blended finance dan juga project bonds.

Sepanjang 2019, menurut OJK, kendati terjadi perlambatan ekonomi dunia yang berdampak pada melambatnya laju investasi dan ekspasi di sektor riil namun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dapat dijaga di level 5% dengan tingkat inflasi yang terkendali dan stabilitas sektor jasa keuangan yang terjaga.

Di pasar modal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2019 masih mencatatkan pertumbuhan yang positif sebesar 1,70%, ditutup di level 6.299,5. Net buy investor asing di pasar saham mengalami peningkatan yang begitu signifikan, dari mencatatkan net sell Rp 50,7 triliun di 2018 menjadi net buy Rp 49,2 T di tahun 2019.

Aktivitas penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal tahun 2019 lalu juga terbilang baik, yaitu sebesar Rp 166,8 triliun dengan 60 emiten baru dan 3 equity crowdfunding, atau meningkat dibanding posisi 2018 Rp 166,1 triliun dengan 62 emiten baru.

"Ini menandakan masih tingginya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Tingginya market confidence ini juga diperkuat oleh hasil survey yang dilakukan oleh Bloomberg terhadap 57 global investors dan traders yang menempatkan Indonesia di ranking tertinggi di antara negara-negara emerging market untuk tujuan investasi di instrumen saham dan surat utang," tandas Wimboh.

[Gambas:Video CNBC]


(hps/hps) Next Article IHSG Rebound Cepat, Ini Jurus Bos OJK di 2020 Kemarin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular