
OJK: Perusahaan Cari Pembiayaan ke Pasar Modal Ketimbang Bank

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan pembiayaan melalui pasar modal lebih banyak diminati perusahaan daripada perbankan. Selama pandemi covid-19, permintaan kredit melalui bank tak bertumbuh signifikan karena bunga yang relatif tinggi.
"Di pasar modal lebih positif karena sekarang lebih murah dibandingkan ngambil kredit bunga (perbankan), sehingga sekarang switching ke pasar modal," kata Wimboh, saat rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (2/5/2020).
Sepanjang 2021, Wimboh memaparkan, ada 55 perusahaan yang menggalang pendanaan dari pasar modal melalui pencatatan saham perdanan (initial public offering/IPO), penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue, penerbitan efek bersifat utan dan sukuk (EBUS), penawaran umum berkelanjutan (PUB) EBUS tahap I dan PUB EBUS Tahap II. Total nilai emisi dari penawaran efek tersebut mencapai Rp 53,35 triliun.
Selain itu, berdasarkan catatan OJK, ada 83 perusahaan yang tercatat di pipeline yang akan menerbitkan efek dengan total nilai Rp 81,26 triliun.
"Sehingga kami yakin di pasar moda ini yang jelas di depan mata kita tahun ini Rp 134,6 triliun. Dari yang sudah di issued dan di pipeline dan akan ada emiten-emiten baru. Pasar modal ada ruang untuk memberikan pembiayaan ke sektor riil ke depan," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wimboh, sempat memaparkan bahwa penurunan suku bunga kredit perbankan tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Dalam situasi pandemi seperti sekarang tidak optimal mendorong pertumbuhan kredit perbankan melalui penurunan suku bunga.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Rebound Cepat, Ini Jurus Bos OJK di 2020 Kemarin