
Ulasan 2019
Ekonomi Melambat, 'Iman' BI Goyang, Bunga Acuan Turun 4 Kali
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 December 2019 17:05

Pada dua bulan tersisa yaitu November dan Desember, BI menghentikan siklus penurunan suku bunga acuan. Bank sentral kini berfokus untuk memonitor dampak dari pelonggaran yang sudah ditempuh sepanjang 2019. B
ukan apa-apa, walau suku bunga sudah turun empat kali tetapi transmisinya ke suku bunga perbankan belum optimal. BI mencatat pada November rata-rata suku bunga deposito hanya turun 51 bps sejak Juni, titik start sebelum siklus penurunan suku bunga acuan dimulai. Penurunan suku bunga kredit (dalam hal ini Kredit Modal Kerja) lebih menyedihkan lagi, hanya 18 bps.
Selain itu, penurunan suku bunga acuan dan suku bunga kredit juga ternyata belum mampu mendongrak permintaan. Walau di sisi penawaran sudah jor-joran, tetapi kalau permintaan lesu ya sama saja bohong kan?
Pada Oktober, pertumbuhan kredit tercatat hanya 6,53% year-on-year (YoY), terendah sejak September 2016. BI memperkirakan pertumbuhan kredit sepanjang 2019 hanya 8%.
"Saat suku bunga turun, penyaluran kreditnya juga turun. Masalahnya demand yang tidak ada," ujar Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur BI, kala berbincang dengan awak Detik Network di Gedung Transmedia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Well, 2019 yang penuh dinamika itu sudah berlalu. Apakah 2020 situasinya juga tidak kalah menantang? Tidak ada yang tahu, waktu yang akan menjawab.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
ukan apa-apa, walau suku bunga sudah turun empat kali tetapi transmisinya ke suku bunga perbankan belum optimal. BI mencatat pada November rata-rata suku bunga deposito hanya turun 51 bps sejak Juni, titik start sebelum siklus penurunan suku bunga acuan dimulai. Penurunan suku bunga kredit (dalam hal ini Kredit Modal Kerja) lebih menyedihkan lagi, hanya 18 bps.
Selain itu, penurunan suku bunga acuan dan suku bunga kredit juga ternyata belum mampu mendongrak permintaan. Walau di sisi penawaran sudah jor-joran, tetapi kalau permintaan lesu ya sama saja bohong kan?
Pada Oktober, pertumbuhan kredit tercatat hanya 6,53% year-on-year (YoY), terendah sejak September 2016. BI memperkirakan pertumbuhan kredit sepanjang 2019 hanya 8%.
"Saat suku bunga turun, penyaluran kreditnya juga turun. Masalahnya demand yang tidak ada," ujar Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur BI, kala berbincang dengan awak Detik Network di Gedung Transmedia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Well, 2019 yang penuh dinamika itu sudah berlalu. Apakah 2020 situasinya juga tidak kalah menantang? Tidak ada yang tahu, waktu yang akan menjawab.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular