Mager Sepekan, Emas Mulai 'Dibuang' Investor?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 December 2019 13:16
Tiga Institusi Ternama Prediksi Emas Melesat Lagi di 2020
Foto: Emas dan Berlian (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)
Meski mengalami koreksi sejak mencapai level tertinggi lebih dari enam tahun US$ 1.557/troy ons di awal September lalu, performa emas di tahun ini masih berkilau. Sejak awal tahun hingga Jumat kemarin, tercatat emas melesat 15,22%. 

Di tahun depan, kilau emas diprediksi belum akan meredup, dan berpeluang melesat lagi hingga ke US$ 1.600/troy ons. 

Analis Goldman Sachs, Mikhail Sprogis, menjadi salah satu yang memprediksi harga emas masih akan mencapai level US$ 1.600/troy ons. Alasannya ketika perekonomian global bangkit, maka mata uang utama lain juga akan menguat melawan dolar AS. Mata uang emerging market di Asia juga diprediksi menguat melawan greenback.

Harga emas dibanderol dengan dolar AS, ketika mata uang Paman Sam ini melemah maka harga emas akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain sehingga permintaan bisa meningkat.



UBS Group AG juga memprediksi emas mencapai level yang belum pernah disentuh sejak Mei 2013 itu. UBS melihat Pemilihan Umum (Pemilu) AS pada tahun 2020 bisa memicu volatilitas emas. Selain itu sikap Presiden Trump yang sering berubah-ubah juga dapat memicu kenaikan harga emas.

"Siapa yang tahu apa yang akan dilakukan Presiden Trump selanjutnya, ia telah mengejutkan kita berulang kali. Kita juga akan melaksanakan Pemilu Presiden, jadi volatilitas di pasar akan tinggi, dan banyak noise" kata analis komoditas UBS, Giovanni Staunovo, sebagaimana dilansir Bloomberg.

Faktor lain yang membuat emas diprediksi akan kembali melesat adalah sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang tidak akan menaikkan suku bunga di tahun depan.

Mengutip Bloomberg, Direktur Citigroup Akash Doshi mengatakan peluang The Fed menaikkan suku bunga di tahun depan kecil, pertumbuhan ekonomi global masih akan menurun, inflasi masih lemah dan perang dagang sepertinya masih akan berlangsung. 

Oleh karena itu The Fed kemungkinan memangkas suku bunga di tahun depan. Pemangkasan suku bunga tentunya akan berdampak positif bagi emas. Doshi memprediksi harga rata-rata emas dunia berada di level US$ 1.575/troy ons, dan berpotensi ke atas US$ 1.600/troy ons di akhir 2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular