Bangga! Rupiah Jadi Salah Satu 'Best Performer' Kurs di 2019
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
20 December 2019 20:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Tsunami dan badai global bertubi-tubi menghantam planet bumi. Mulai dari perang dagang AS-China, proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), kisruh di berbagai kawasan dunia sampai memanasnya suhu politik sampai dalam negeri.
Namun, ada hal yang patut disyukuri, kinerja nilai tukar rupiah cukup stabil. Bahkan tetap tegak kokoh hingga mendekati penghujung 2019.
Data BI, pada 18 Desember 2019, Rupiah menguat 0,93% (ptp) dibandingkan dengan level November 2019 sehingga sejak awal tahun menguat 2,90% (ytd) menggunakan kurs tengah bank sentral. Di pasar spot sesuai data Reuters, per 20 Desember 2019 rupiah menguat 2,82% dari Rp 14.375/US$ ke Rp 13.970/US$. Kinerja rupiah ini menjadi salah satu the best perfomer currency diantara negara EM.
Tidak mungkin prestasi keren yang ditorehkan Rupiah untuk tahun ini tanpa adanya invisible hand yang terus menjaganya.
CNBC Indonesia mengkonfirmasi ke Nanang Hendarsah yang merupakan Direktur Eksekutif Operasi Moneter Bank Indonesa (BI).
Menurut Nanang, BI memang tidak pernah lengah untuk memastikan Rupiah tetap bergerak dalam fluktuasi yang manageable.
"Kami memantau dinamika global 24 jam dan merespon setiap tekanan sejak pembukaan pasar pukul 08.00 WIB," ungkap Nanang kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/12/2019).
"Triple intervention melalui tiga kombinasi instrument tetap menjadi andalan dalam upaya menekan volatilitas kurs Rupiah," imbuhnya.
Namun, ada hal yang patut disyukuri, kinerja nilai tukar rupiah cukup stabil. Bahkan tetap tegak kokoh hingga mendekati penghujung 2019.
Data BI, pada 18 Desember 2019, Rupiah menguat 0,93% (ptp) dibandingkan dengan level November 2019 sehingga sejak awal tahun menguat 2,90% (ytd) menggunakan kurs tengah bank sentral. Di pasar spot sesuai data Reuters, per 20 Desember 2019 rupiah menguat 2,82% dari Rp 14.375/US$ ke Rp 13.970/US$. Kinerja rupiah ini menjadi salah satu the best perfomer currency diantara negara EM.
CNBC Indonesia mengkonfirmasi ke Nanang Hendarsah yang merupakan Direktur Eksekutif Operasi Moneter Bank Indonesa (BI).
Menurut Nanang, BI memang tidak pernah lengah untuk memastikan Rupiah tetap bergerak dalam fluktuasi yang manageable.
"Kami memantau dinamika global 24 jam dan merespon setiap tekanan sejak pembukaan pasar pukul 08.00 WIB," ungkap Nanang kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/12/2019).
"Triple intervention melalui tiga kombinasi instrument tetap menjadi andalan dalam upaya menekan volatilitas kurs Rupiah," imbuhnya.
Next Page
Intervensi di Pasar Spot?
Pages
Most Popular