Bangga! Rupiah Jadi Salah Satu 'Best Performer' Kurs di 2019
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
20 December 2019 20:43

Untuk tahun ini peran intervensi melalui instrument Domestic Non-Delivery Forward (DNDF) dan stabilisasi di pasar SBN menjadi andalan. Lalu bagaimana intervensi di pasar spot?
"Sedangkan intervensi di pasar spot hanya untuk memastikan supply demand di pasar tetap berimbang (smoothing volatility) dalam kondisi kondisi tertentu saja," paparnya.
Instrument DNDF, sambung Nanang, selain telah membantu sebagai instrument lindung nilai bagi korporasi dan investor asing di pasar SBN, juga membantu perbankan untuk memitigasi risiko kurs dalam mengelola Posisi Devisa Neto (PDN).
Hal ini menjadikan demand valas di pasar lebih terkelola (smoothing demand) terutama pada saat terjadi munculnya demand valas dalam jumlah cukup besar secara mendadak.
"Di mana perbankan dapat menyerapnya untuk sementara dengan menggunakan DNDF sebagai instrument lindung nilai terhadap fluktuasi kurs," ungkap Nanang.
Operasi BI di pasar SBN juga sangat berperan dalam menjaga keseimbangan supply demand di pasar SBN terutama pada saat terjadi pelepasan SBN oleh investor asing, sehingga menurut Nanang bisa mencegah munculnya sell-off atau penjualan dalam skala besar yang bisa memicu rupiah melemah tajam karena terjadi konversi ke valas oleh investor asing.
"Bahkan ketika pelaku pasar melihat BI masuk pasar membeli SBN, umumnya pasat berbalik ikut membeli," tegas Nanang.
So, dua jempol untuk kinerja rupiah 2019! (dru)
"Sedangkan intervensi di pasar spot hanya untuk memastikan supply demand di pasar tetap berimbang (smoothing volatility) dalam kondisi kondisi tertentu saja," paparnya.
Instrument DNDF, sambung Nanang, selain telah membantu sebagai instrument lindung nilai bagi korporasi dan investor asing di pasar SBN, juga membantu perbankan untuk memitigasi risiko kurs dalam mengelola Posisi Devisa Neto (PDN).
![]() |
"Di mana perbankan dapat menyerapnya untuk sementara dengan menggunakan DNDF sebagai instrument lindung nilai terhadap fluktuasi kurs," ungkap Nanang.
Operasi BI di pasar SBN juga sangat berperan dalam menjaga keseimbangan supply demand di pasar SBN terutama pada saat terjadi pelepasan SBN oleh investor asing, sehingga menurut Nanang bisa mencegah munculnya sell-off atau penjualan dalam skala besar yang bisa memicu rupiah melemah tajam karena terjadi konversi ke valas oleh investor asing.
"Bahkan ketika pelaku pasar melihat BI masuk pasar membeli SBN, umumnya pasat berbalik ikut membeli," tegas Nanang.
So, dua jempol untuk kinerja rupiah 2019! (dru)
Pages
Most Popular