Mager Sepekan, Emas Mulai 'Dibuang' Investor?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 December 2019 13:16
Bukan Tidak Menarik Lagi, Tapi Emas Sedang Menunggu Momen
Foto: Emas dan Berlian (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)
Bagaimanapun juga emas merupakan logam mulia yang daya tariknya tidak akan pernah hilang, mungkin hanya menurun. 

Penurunan daya tarik emas biasanya terjadi ketika aset-aset berisiko mengalami penguatan. Dan di pekan ini bursa saham masih menunjukkan penguatan yang membuat emas kurang menarik. 

Bursa saham AS (Wall Street) yang menjadi kiblat bursa global bahkan kembali mencetak rekor tertinggi Jumat kemarin. Dalam sepekan, indeks S&P 500 menguat lebih dari 1,5% dan mencatat penguatan empat pekan beruntun, sementara Indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing naik 1,2% dan 2,1%.



Fakta emas tidak merosot di kala Wall Street mencetak rekor menjadi indikasi emas masih cukup kuat, dan sedang menunggu momen untuk kembali bergerak, mungkin melesat lagi atau malah akan merosot tajam akibat "dibuang" oleh para investor yeng lebih memilih aset berisko dengan imbal hasil tinggi.

"Perhatian tertuju pada bursa saham yang sedang panas saat ini. Dan masih ada beberapa investor yang membeli emas sebagai aset aman jika bursa saham berbalik turun" kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar di RJO Futures, sebagaimana dilansir CNBC International. 

Status emas sebagai aset aman (safe haven) menjadi salah satu faktor yang membuat harganya meroket di tahun ini. Di awal September, emas mencapai level tertinggi lebih dari enam tahun US$ 1.557/troy ons, tetapi selepas itu terus mengalami koreksi hingga di penghujung tahun 2019.

Tahun 2019 tersisa kurang dari dua pekan, dan pekan depan akan ada Libur Natal. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab mager-nya harga emas. 

"Trader dan investor mengalihkan perhatian mereka ke musim libur, termasuk memperbaiki laporan keuangan mereka. Jadi minat serta volume trading akan menurun dalam beberapa pekan ke depan" kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, sebagaimana dilansir CNBC International. 

Melihat kondisi tersebut, harga emas sepertinya masih akan mager hingga penghujung tahun nanti. 

(pap/dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular