
Di Tengah Pemakzulan Trump, Bursa AS Happy Catat Rekor
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
21 December 2019 08:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup dengan rekor tertinggi pada Jumat (20/12/2019), dan S&P 500 mencatat peningkatan 1,7% dan menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak awal September.
Hal ini juga didukung oleh data peningkatan belanja konsumen dan investor terus dan investor terus optimis tentang perkembangan perdagangan AS-China.
Setelah bertemu dengan Presiden Cina, Xi Jinping, Presiden AS Donald Trump mengklaim mencapai kemajuan tentang negosiasi perdagangan, hingga Korea Utara dan Hong Kong. Klaim ini dilontarkan oleh Trump untuk menghilangkan kekhawatiran akan eskalasi lain dalam perang dagang kedua negara.
S&P 500 juga mencapai level tertinggi intraday ketujuh berturut-turut sepanjang masa dalam rekor tertinggi harian intraday sejak Oktober 2017, dan Nasdaq berakhir dengan kenaikan untuk sesi kedelapan berturut-turut.
"Tahun ini cenderung menjadi penarik bagi pasar, tidak ada yang jelas antara sekarang dan akhir tahun yang akan mengubah arah yang kita tuju. Jadi ini semacam perpaduan. "kata Chief Invesment Officer Greenwood Capital dilansir dari Reuters, Sabtu (21/12/2019).
Belanja konsumen, kunci pertumbuhan ekonomi A.S. dan menjadi fokus utama bagi investor, naik 0,4% pada November. Hal ini menambah serangkaian data optimis yang telah membantu meredam kekhawatiran resesi, yang melanda pasar awal tahun ini.
Gonjang ganjing pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump oleh senat tampaknya tak laku di Wall Street. Bursa saham AS ini juga mencetak rekor baru pada penutupan Kamis (19/12/2019).
Semua indeks melejit. Dow Jones misalnya naik 0,5% ke 28.376,96 sementara S&P 500 naik 0,5% ke 3.205,23.
Sedangkan Nasdaq melejit 0,7% ke 8.867,22. Ini menjadi rekor keenam yang dicetak tahun ini.
(dru) Next Article Trio Inflasi-Resesi-Fed Biang Kerok, Wall Street Kebakaran!
Hal ini juga didukung oleh data peningkatan belanja konsumen dan investor terus dan investor terus optimis tentang perkembangan perdagangan AS-China.
Setelah bertemu dengan Presiden Cina, Xi Jinping, Presiden AS Donald Trump mengklaim mencapai kemajuan tentang negosiasi perdagangan, hingga Korea Utara dan Hong Kong. Klaim ini dilontarkan oleh Trump untuk menghilangkan kekhawatiran akan eskalasi lain dalam perang dagang kedua negara.
"Tahun ini cenderung menjadi penarik bagi pasar, tidak ada yang jelas antara sekarang dan akhir tahun yang akan mengubah arah yang kita tuju. Jadi ini semacam perpaduan. "kata Chief Invesment Officer Greenwood Capital dilansir dari Reuters, Sabtu (21/12/2019).
Belanja konsumen, kunci pertumbuhan ekonomi A.S. dan menjadi fokus utama bagi investor, naik 0,4% pada November. Hal ini menambah serangkaian data optimis yang telah membantu meredam kekhawatiran resesi, yang melanda pasar awal tahun ini.
Gonjang ganjing pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump oleh senat tampaknya tak laku di Wall Street. Bursa saham AS ini juga mencetak rekor baru pada penutupan Kamis (19/12/2019).
Semua indeks melejit. Dow Jones misalnya naik 0,5% ke 28.376,96 sementara S&P 500 naik 0,5% ke 3.205,23.
Sedangkan Nasdaq melejit 0,7% ke 8.867,22. Ini menjadi rekor keenam yang dicetak tahun ini.
(dru) Next Article Trio Inflasi-Resesi-Fed Biang Kerok, Wall Street Kebakaran!
Most Popular