Said Didu: Masalah Jiwasraya Merupakan Dampak Krisis 1998
Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
19 December 2019 16:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Said Didu mengatakan masalah keuangan yang dialami PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan dampak dari krisis ekonomi 1998.
Namun, permasalahan keuangan tersebut sempat bisa tertangani setelah ada suntikan dana dalam bentuk utang senilai Rp 6 triliun.
"Permasalahan Jiwasraya dampak krisis 1998, sehingga 2005 saya masuk (Kementerian BUMN), ada utang sekitar Rp 6 triliun kemudian selesai 2009. Mulai 2009, Jiwasraya sehat, puncak sehatnya 2016 dengan untung sekian triliun," kata Said di Restoran Pulau Dua, Kamis (19/12/2019).
Jadi, kata Said, memang permasalahan di Jiwasraya memang sudah ada di era permeritahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Tapi SBY menyelesaikan masalah itu dan menyerahkan ke pemerintahan selanjutnya dalam kondisi sehat walafiat," kata Said.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, masalah keuangan di tubuh Jiwasraya sudah terjadi sejak 2006. Namun masalah ini terus dibiarkan berlarut-larut hingga meledak seperti sekarang.
Saat ini Jiwasraya menghadapi masalah gagal bayar polis asuransi nasabahnya yang jatuh tempo. BUMN ini menyerah dan tak sanggup memenuhi kewajiban pembayaran yang mencapai Rp 12,4 triliun. Masalah ini sudah masuk ke dalam radar Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Buat Jiwasraya sebenarnya kan hal ini sudah mulai terjadi 2006 tapi terus 2011 terus meningkat. Karena itu memang proses restrukturisasi yang dilakukan sampai 10 tahun ini pasti memerlukan waktu," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir di Balikpapan, Rabu (18/12/2019).
Bersama Jokowi, Erick mengatakan akan ada langkah restrukturisasi yang dilakukan untuk Jiwasraya. Dalam enam bulan ke depan, ujar Erick, Kementerian BUMN akan mempersiapkan solusi, apa itu?
"Insya Allah dalam enam bulan ini kita coba persiapkan solusi-solusi yang salah satunya diawali dengan pembentukan holdingisasi pada perusahaan asuransi supaya nanti ada cash flow juga membantu nasabah yang hari ini belum mendapat kepastian. Tapi hari ini yang mesti saya tekankan restruktrurisasi. Jadi prosesnya pasti berjalan," tutur Erick.
Di tempat yang sama, Jokowi mengatakan, dalam tiga tahun ini dirinya mengetahui masalah yang menghadapi Jiwasraya, dan akan mencari solusinya.
(hps/hps) Next Article Pensiunan Jiwasraya Teriak, Belum Terima Hak Ratusan Miliar
Namun, permasalahan keuangan tersebut sempat bisa tertangani setelah ada suntikan dana dalam bentuk utang senilai Rp 6 triliun.
"Permasalahan Jiwasraya dampak krisis 1998, sehingga 2005 saya masuk (Kementerian BUMN), ada utang sekitar Rp 6 triliun kemudian selesai 2009. Mulai 2009, Jiwasraya sehat, puncak sehatnya 2016 dengan untung sekian triliun," kata Said di Restoran Pulau Dua, Kamis (19/12/2019).
Jadi, kata Said, memang permasalahan di Jiwasraya memang sudah ada di era permeritahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Tapi SBY menyelesaikan masalah itu dan menyerahkan ke pemerintahan selanjutnya dalam kondisi sehat walafiat," kata Said.
Saat ini Jiwasraya menghadapi masalah gagal bayar polis asuransi nasabahnya yang jatuh tempo. BUMN ini menyerah dan tak sanggup memenuhi kewajiban pembayaran yang mencapai Rp 12,4 triliun. Masalah ini sudah masuk ke dalam radar Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Buat Jiwasraya sebenarnya kan hal ini sudah mulai terjadi 2006 tapi terus 2011 terus meningkat. Karena itu memang proses restrukturisasi yang dilakukan sampai 10 tahun ini pasti memerlukan waktu," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir di Balikpapan, Rabu (18/12/2019).
Bersama Jokowi, Erick mengatakan akan ada langkah restrukturisasi yang dilakukan untuk Jiwasraya. Dalam enam bulan ke depan, ujar Erick, Kementerian BUMN akan mempersiapkan solusi, apa itu?
"Insya Allah dalam enam bulan ini kita coba persiapkan solusi-solusi yang salah satunya diawali dengan pembentukan holdingisasi pada perusahaan asuransi supaya nanti ada cash flow juga membantu nasabah yang hari ini belum mendapat kepastian. Tapi hari ini yang mesti saya tekankan restruktrurisasi. Jadi prosesnya pasti berjalan," tutur Erick.
Di tempat yang sama, Jokowi mengatakan, dalam tiga tahun ini dirinya mengetahui masalah yang menghadapi Jiwasraya, dan akan mencari solusinya.
(hps/hps) Next Article Pensiunan Jiwasraya Teriak, Belum Terima Hak Ratusan Miliar
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular