Jakarta, CNBC Indonesia - Reksa dana (RD) berbasis surat utang masih menjadi pemimpin klasemen perolehan keuntungan tertinggi di pasar modal sampai dengan bulan ke-11 tahun ini atau per November 2019. Sementara produk reksa dana berbasis saham masih terhitung memerah.
Data PT Infovesta Utama menunjukkan kinerja RD pendapatan tetap yang berbasis obligasi tersebut membukukan kinerja positif sepanjang November, yaitu sebesar 0,53%. Hasil positif itu berkaca dari Infovesta Fixed Income Fund Index 90 yang diterbitkan Infovesta.
RD pendapatan tetap adalah produk reksa dana yang isinya mayoritas efek surat utang, terutama obligasi pemerintah, obligasi korporasi, serta sukuk baik yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan baik swasta atau BUMN.
RD pasar uang juga mencetak kinerja yang positif pada bulan ke-11 itu, tepatnya 0,47%, dengan acuan Infovesta Money Market Fund 90. RD pasar uang adalah produk reksa dana berisikan instrumen pasar uang seperti deposito berjangka dan tabungan bank atau surat utang berumur di bawah 1 tahun.
Penyebab utama dari kenaikan potensi keuntungan (
return) investasi RD pendapatan tetap adalah positifnya
return dari pasar obligasi khususnya surat utang negara (SUN). Keuntungan tersebut bisa dicerminkan oleh Indeks Indobex Government Total Return yang diterbitkan PT Penilai Harga Efek Indonesia.
Indeks Indobex Government Total Return menunjukkan adanya kenaikan 0,19% sepanjang November, yang menjadi kombinasi dari kenaikan harga dan atau kupon dari obligasi pemerintah.
Di sisi lain, RD saham yang minimal 80% investasinya ditanam di pasar saham masih membukukan kinerja negatif, yakni sebesar -7,23%. RD campuran juga masih tertekan, yakni -3,22%. Bahkan secara year to date, di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) minus 2,95% sejak Januari hingga November, RD saham minus hingga 11,44%.
Adapun, year to date, RD campuran naik tipis 0,54%. RD campuran memiliki fleksibilitas tinggi karena manajer investasi bisa mengalihkan portofolio investasi dari mayoritas di saham menjadi obligasi.
Kinerja RD saham dan RD campuran pada November yang negatif terutama disebabkan oleh turunnya pasar saham, yang tercermin dari IHSG. Indeks ini adalah hasil perhitungan seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Sepanjang November, IHSG memang turun 3,48%, bulan paling terkoreksi sejak Maret 2018. Pada bulan tersebut, investor asing juga mencatatkan aksi jual bersih (net foreign sell) di pasar reguler Rp 7,2 triliun dan transaksi yang ciut menjadi Rp 7,4 triliun per hari.
Penurunan aktivitas transaksi di pasar saham terjadi 21,71% dari nilai rerata harian sepanjang 10 bulan pertama tahun ini Rp 9,46 triliun/hari.
[Gambas:Video CNBC]
Sekadar mengingatkan, pada awal November, data Infovesta Utama juga menunjukkan sebanyak 18 produk reksa dana saham dan campuran berkinerja negatif dengan level yang ekstrim, yaitu imbal hasil (return) ambles di atas 30% dalam sebulan terakhir.
Ternyata, data terbaru sebulan yakni sebulan penuh November 2019, juga menunjukkan ada 24 reksa dana saham ambles di atas 30%:
No | Nama Reksa Dana Saham | Kinerja MoM 29 November 2019 (31 Oktober 2019 - 29 November 2019) (%) |
1 | Corfina Investa Saham Syariah | -31,63 |
2 | Pool Advista Kapital Optimal | -33,86 |
3 | Post Indo Equity Fund | -34,37 |
4 | Aurora Dana Ekuitas | -34,44 |
5 | PAN Arcadia Ekuitas Syariah Progresif | -34,60 |
6 | Aurora Sharia Equity | -35,15 |
7 | Millenium Equity Prima Plus | -35,75 |
8 | Pool Advista Ekuitas Optima Syariah | -35,84 |
9 | Emco Mantap | -37,80 |
10 | Asia Raya Saham Berkembang | -38,71 |
11 | Emco Pesona | -39,28 |
12 | Treasure Saham Berkah Syariah | -39,51 |
13 | Asanusa Saham Syariah Fund | -40,76 |
14 | Emco Saham Barokah Syariah | -40,99 |
15 | Sentra Ekuitas Berkembang | -41,35 |
16 | Asia Raya Saham Unggulan Syariah | -42,25 |
17 | VMI Dana Saham | -43,36 |
18 | Emco Growth Fund | -44,10 |
19 | Asia Raya Syariah Saham Barokah | -44,63 |
20 | Asia Raya Saham Amanah Syariah | -44,79 |
21 | Narada Saham Berkah Syariah | -46,83 |
22 | Millenium MCM Equity Sektoral | -47,31 |
23 | Narada Saham Indonesia II | -51,77 |
24 | Narada Saham Indonesia | -59,41 |
Sumber: Infovesta
Mengacu data Bursa Efek Indonesia, dari sekitar 660 saham yang tercatat di bursa, dalam sebulan terakhir perdagangan, ada lima saham yang boncos di atas 50%.
Kelima saham tersebut yakni PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) -78,27%, PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) -70%, PT Envy Technology Indonesia Tbk (ENVY) - 59%, PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) -55,32%, dan PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) -51,21%.
Koreksi reksa dana saham akan lebih parah jika memperhitungkan sejak awal tahun hingga November lalu atau year to date. Bahkan ada 32 reksa dana saham yang ambles parah di atas 50%, padahal IHSG hanya terkoreksi 2,95% pada periode tersebut.
Sebelumnya
Wawan Hendrayana, Head of Capital Market Research Infovesta, menilai bahwa kemungkinan reksa dana yang mengalami penurunan kinerja cukup ekstrim pada November lalu dapat disebabkan oleh penurunan kinerja saham-saham yang juga cukup signifikan pada periode tersebut.
"Kalau yang [berkinerja ekstrim negatif dalam periode] 1 bulan terakhir iya, most likely dari kejatuhan saham gorengan," katanya.No | Nama Reksa Dana Saham | Kinerja Ytd 29 November 2019 (31 Desember 2018 - 29 November 2019) (%) |
1 | OSO Flores Equity Fund | -51,31 |
2 | Emco Saham Barokah Syariah | -51,76 |
3 | Narada Saham Indonesia II | -51,95 |
4 | OSO Moluccas Equity Fund | -52,67 |
5 | Sentra Ekuitas Berkembang | -53,50 |
6 | Asia Raya Saham Berkembang | -53,72 |
7 | Maybank Dana Ekuitas Syariah Saham | -54,72 |
8 | Reksa Dana Treasure Saham Mantap | -56,00 |
9 | VMI Dana Saham | -56,29 |
10 | Corfina Grow-2-Prosper Rotasi Strategis | -57,01 |
11 | Simas Saham Ultima | -57,68 |
12 | Narada Saham Indonesia | -59,03 |
13 | Asia Raya Syariah Saham Barokah | -59,12 |
14 | Aurora SMC Equity | -59,59 |
15 | Aurora Equity | -60,39 |
16 | Jasa Capital Saham Progresif | -60,70 |
17 | Asia Raya Saham Unggulan Syariah | -60,96 |
18 | Prospera Syariah Saham | -62,29 |
19 | Corfina Investa Saham Syariah | -63,48 |
20 | Treasure Fund Super Maxxi | -64,20 |
21 | Pinnacle Dana Prima | -64,52 |
22 | Aurora Dana Ekuitas | -67,00 |
23 | Pan Arcadia Dana Saham Bertumbuh | -67,87 |
24 | MNC Dana Syariah Ekuitas II | -68,07 |
25 | Pan Arcadia Dana Saham Syariah | -68,28 |
26 | Corfina Equity Syariah | -69,86 |
27 | Pool Advista Kapital Optimal | -71,98 |
28 | Aurora Sharia Equity | -76,35 |
29 | Pool Advista Kapital Syariah | -77,15 |
30 | Millenium Equity Prima Plus | -77,81 |
31 | Treasure Saham Berkah Syariah | -79,44 |
32 | Millenium MCM Equity Sektoral | -79,55 |
Sumber: Infovesta
Masih mengacu data BEI, secara
year to date, setidaknya ada lima saham yang mencatatkan penurunan signifikan. Kelimanya adalah PT Marga AbhinayaTbk (MABA) -77,27%, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) -71%, PT Hanson International Tbk (MYRX) - 58%, PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) -57%, dan PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) -51%.
Hanya saja, perlu dicatat bahwa kinerja reksa dana yang minus ini cuma periodik, karen investasi harusnya memang dilakukan rutin berkala dan sesuai dengan profil investasi masing-masing investor.
TIM RISET CNBC INDONESIA