Cisadane Siap Listing 9 Januari 2020, Lepas 410 Juta Saham

tahir saleh, CNBC Indonesia
16 December 2019 12:26
PT Cisadane Sawit Raya, siap masuk Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon emiten perkebunan sawit yang berbasis di Sumatra Utara, PT Cisadane Sawit Raya, siap masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan target pencatatan (listing) di bursa pada 9 Januari 2020.

Perusahaan ini didirikan pada 28 Oktober 1983 oleh pengusaha lokal Rudi Suhenda (almarhum) dan Johanna Wirjoprawiro (alm) yang telah bermitra bisnis selama lebih dari 25 tahun.

Mengacu prospektus perusahaan yang dipublikasikan Senin ini (16/12/2019), perseroan akan melepas 410 juta saham dengan nominal Rp 100/saham, atau mewakili 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.


Namun harga saham IPO belum ditetapkan, begitu juga dengan target dana yang akan diraih perusahaan.

Cisadane menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter), sementara penjamin emisi efek lainnya akan ditentukan kemudian.

Masa penawaran awal akan digelar pada 16-23 Desember, dengan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 30 Desember dan perkiraan masa penawaran awal (bookbuilding) ada 31 Desember-3 Januari 2020.


"Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik 8 Januari dan perkiraan tanggal pencatatan di BEI pada 9 Januari 2020.

Prediksi tanggal pencatatan tersebut sama dengan rencana IPO PT Bank Amar Indonesia yang juga ditangani UOB Kay Hian. Bank Amar akan menerbitkan sebanyak 1.206.068.500 saham dengan nominal Rp 100/saham.

Untuk Cisadane, dana IPO tersebut akan digunakan perseroan untuk modal kerja, seperti pembelian pupuk, pembelian tandan buah segar (TBS), yang berasal dari masyarakat, serta pembayaran kontraktor untuk biaya sewa alat berat dan konstruksi.

Saham perusahaan saat ini dimiliki mayoritas oleh PT Verdan Sawit Lestari 26,76%, PT Sapta Sawit Lestari 47,50%, dan PT Sawit Inti Perkasa 27,74%.

Mengacu laporan keuangan, aset perusahaan per 30 Juni 2019 tercatat sebesar yakni Rp 1,35 triliun, naik dari Desember 2018 yakni Rp 1,28 triliun.

Pendapatan perusahaan per Juni 2019 sebesar Rp 223,46 miliar, dari Juni 2018 yakni Rp 278,08 miliar, sementara laba bersih pada periode 3 bulan pertama tahun ini Rp 4,43 miliar, ambles dari sebelumnya Rp 14 miliar. Laba tahun 2018 tercatat juga turun menjadi Rp 28,82 miliar dari tahun 2017 yakni Rp 98,47 miliar.


Situs resmi Cisadane Sawit Raya mencatat, perusahaan yang dipimpin oleh Gita Sapta Adi ini mengembangkan kebun kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara.

Penanaman pohon kelapa sawit pertama kali dilakukan pada 1990 di kebun Sei Tampang, Negeri Lama. Perseroan juga memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di area kebun yang mulai beroperasi sejak 2007 dengan kapasitas 60 ton per jam untuk mengolah TBS menjadi crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah.

Pentingnya restrukturisasi sebelum IPO

[Gambas:Video CNBC]




(tas/hps) Next Article Kamis Ambles, Hari ini Harga CPO Menguat Tipis 8 Ringgit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular