Round Up

BCA Caplok Rabobank, Jahja: Saatnya RI Akuisisi Bank Asing

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
14 December 2019 15:04
BCA Caplok Rabobank, Jahja: Saatnya RI Akuisisi Bank Asing
Foto: Jahja Setiaatmadja - Presiden Direktur BCA (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan ini, tepatnya Rabu (11/12/2019) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) resmi mengumumkan mencaplok PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia). Artinya ini merupakan bank kedua yang dicaplok BCA selama 2019 ini.

Transaksi ini mengikuti rencana Grup Rabobank untuk menghentikan operasional di Indonesia seturut dengan perubahan pada strategi global grup. Akuisisi ini ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreementatau CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, yang tunduk pada persetujuan OJK.

Dalam CSPA, diteken oleh anak usaha BCA, BCA Finance sebagai pembeli dengan Cooperative Rabobank UA, PT Aditirta Suryasentosa, PT Anatarindo Optima, PT Antariksabuana Citanagara dan PT Mitra Usaha Kencana Sejati sebagai penjual.

"Berdasarkan perjanjian, para pembeli [BCA Finance] akan membeli sebanyak 3.719.070 saham Rabobank Indonesia yang mewakili seluruh modal yang ditempatkan dan disetor oleh para penjual," kata Raymon.

Nilai transaksi diperkirakan sebesar Rp 397 miliar, nilai tersebut akan dilakukan penyesuaian dengan memperhitungkan pendapatan atau kerugian Rabobank Indonesia pada saat tanggal penyelesaian rencana transaksi.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan nantinya Rabobank bakal bersatu dengan salah satu entitas anak BCA. Namun dia tidak secara rinci menyebutkan akan di merger dengan anak usaha yang mana.

"Nantinya Rabobank akan digabung dengan salah satu entitas anak BCA. Namun belum ditetapkan yang mana," imbuh Jahja saat berbincang dengan CNBC Indonesia.

Namun Jahja memberikan catatan, pencaplokan ini menjadi prestasi khusus bagi BCA dan Indonesia secara umum. Ini menunjukkan bank nasional juga punya kemampuan mencaplok bank asing.

"Sesekali bank Nasional akuisisi bank asing yang di Indonesia," kata Jahja.

Pada April lalu, BCA juga mengumumkan secara resmi mengakuisisi Bank Royal Indonesia. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 April 2019, BCA dan anak usahanya BCA Finance sudah membeli seluruh saham PT Bank Royal Indonesia dari PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi dan Ko, Sugiarto.

Transaksi akuisisi Bank Royal ini mencapai Rp 1,007 triliun dan transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi material.

Kesepakatan tersebut mengikuti rencana Rabobank Group untuk menghentikan operasi di Indonesia sesuai dengan perubahan dalam strategi global grup. Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, dan harus mendapat persetujuan OJK.

Alasan Bos BCA Akuisisi Bank Asing
[Gambas:Video CNBC]


"Fokus kami semata-mata adalah memastikan transisi semulus mungkin bagi semua pihak, khususnya klien dan staf kami, selama proses penghentian operasi. Bersamaan, pemegang saham kami didekati oleh beberapa pihak yang berkepentingan dan akhirnya mencapai kesepakatan dengan BCA," Wakil Presiden Direktur Rabobank Indonesia Soemenggrie Jongkamto, dalam siaran pers, Rabu (11/12/2019).

"Kami juga percaya bahwa memiliki BCA dalam gambar akan lebih memungkinkan transisi yang lancar untuk semua," katanya.

Meskipun berhenti beroperasi di Indonesia, Grup Rabobank tetap berkomitmen untuk sektor pangan dan agribisnis di Indonesia dan akan terus melayani klien grosir Indonesia melalui kantor-kantor mereka yang lain di kawasan ini, serta untuk terus mendukung sektor agribisnis di Indonesia melalui Rabo Foundation.
Rabobank sebenarnya sudah mengumumkan penghentian operasional di Indonesia secara bertahap mulai April lalu.

Rabobank sudah beroperasi selama 29 tahun di Indonesia, tepatnya sejak 1990. Pengumuman penghentian operasi tersebut disampaikan kepada para nasabah per 22 April 2019.

"Setelah puluhan tahun Rabobank Indonesia, sebagai bagian dari Rabobank Group, telah bertumbuh dan berkembang bersama para nasabah, mitra, dan seluruh karyawan," kata demikian kata-kata pesar terakhir Presiden Direktur Rabobank Indonesia Jos Luhukay kepada nasabah dalam suratnya yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (30/4/2019).

Surat itu diteken oleh Jos Luhukay dan Sheky Lemasoa, Business Banking Director Rabobank Indonesia.

"Dengan berat hati kami sampaikan bahwa, pemegang saham pengendali telah memutuskan untuk menghentikan operasional Rabobank Indonesia," kata Jos.

Keputusan ini, katanya, merupakan keputusan yang sulit, namun merupakan bagian dari strategi global dari Rabobank Group terkait dengan visi Banking for Food yang berfokus pada rantai pasokan internasional untuk sektor pangan dan agrikultur.

"Kami berkomitmen untuk menjalankan keputusan dari seluruh pemegang saham dengan sebaik mungkin dan memastikan proses pengembalian izin perbankan dan izin usaha kepada otoritas terkait [Otoritas Jasa Keuangan/OJK] berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia."

Tahapan pertama, penghentian dilakukan dengan menutup kantor cabang perusahaan. "Saat ini, surat permohonan izin penutupan kantor cabang sudah kami sampaikan kepada OJK."

Selain itu, tahapan berikutnya, Rabobank Indonesia juga secara bertahap akan mengurangi layanan produk dan jasa perbankan yang selama ini diberikan kepada nasabah.

"Pemberitahuan lebih rinci akan disampaikan dalam surat terpisah. Terkait dengan layanan Safe Deposit Box yang juga akan dihentikan, surat ini berfungsi sebagai pemberitahuan awal 3 bulan sebelumnya terhadap penghentian layanan tersebut."

[Gambas:Video CNBC]


Dalam situs resminya, disebutkan Rabobank Indonesia mulai beroperasi pada tahun 1990 dengan memberikan layanan perbankan korporasi.

Rabobank Indonesia adalah anak perusahaan Rabobank Group yang berpusat di Utrecht, Belanda. Sebagai anak perusahaan Rabobank Group, fokus Rabobank Indonesia ialah di pembiayaan sektor pangan dan agribisnis.

Sejarah Rabobank Group dimulai pada tahun 1898, ketika dua bank koperasi yang berbeda yakni Cooperatieve Centrale Raiffeisen Bank di Utrecht dan Cooperatieve Centrale Boerenleenbank di Eindhoven didirikan oleh beberapa orang berjiwa wirausaha dari perdesaan.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular