Hikayat Rabobank Indonesia, Tutup Operasi hingga Dicaplok BCA

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
12 December 2019 10:15
Hikayat Rabobank Indonesia, Tutup Operasi hingga Dicaplok BCA
Foto: Rabobank Indonesia, rabobank.co.id
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) resmi mengumumkan akan diakuisisi oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada Rabu kemarin (11/12/2019). Sebelum dicaplok BCA, Rabobank sebenarnya sudah mengumumkan penghentian operasional di Indonesia secara bertahap mulai April lalu.

Rabobank sudah beroperasi selama 29 tahun di Indonesia, tepatnya sejak 1990. Pengumuman penghentian operasi tersebut disampaikan kepada para nasabah per 22 April 2019.

"Setelah puluhan tahun Rabobank Indonesia, sebagai bagian dari Rabobank Group, telah bertumbuh dan berkembang bersama para nasabah, mitra, dan seluruh karyawan," kata demikian kata-kata pesar terakhir Presiden Direktur Rabobank Indonesia Jos Luhukay kepada nasabah dalam suratnya yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (30/4/2019).

Surat itu diteken oleh Jos Luhukay dan Sheky Lemasoa, Business Banking Director Rabobank Indonesia.

"Dengan berat hati kami sampaikan bahwa, pemegang saham pengendali telah memutuskan untuk menghentikan operasional Rabobank Indonesia," kata Jos.


Keputusan ini, katanya, merupakan keputusan yang sulit, namun merupakan bagian dari strategi global dari Rabobank Group terkait dengan visi Banking for Food yang berfokus pada rantai pasokan internasional untuk sektor pangan dan agrikultur.

"Kami berkomitmen untuk menjalankan keputusan dari seluruh pemegang saham dengan sebaik mungkin dan memastikan proses pengembalian izin perbankan dan izin usaha kepada otoritas terkait [Otoritas Jasa Keuangan/OJK] berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia."

Tahapan pertama, penghentian dilakukan dengan menutup kantor cabang perusahaan. "Saat ini, surat permohonan izin penutupan kantor cabang sudah kami sampaikan kepada OJK."

Selain itu, tahapan berikutnya, Rabobank Indonesia juga secara bertahap akan mengurangi layanan produk dan jasa perbankan yang selama ini diberikan kepada nasabah.

"Pemberitahuan lebih rinci akan disampaikan dalam surat terpisah. Terkait dengan layanan Safe Deposit Box yang juga akan dihentikan, surat ini berfungsi sebagai pemberitahuan awal 3 bulan sebelumnya terhadap penghentian layanan tersebut."

Dalam situs resminya, disebutkan Rabobank Indonesia mulai beroperasi pada tahun 1990 dengan memberikan layanan perbankan korporasi.

Rabobank Indonesia adalah anak perusahaan Rabobank Group yang berpusat di Utrecht, Belanda. Sebagai anak perusahaan Rabobank Group, fokus Rabobank Indonesia ialah di pembiayaan sektor pangan dan agribisnis.

Sejarah Rabobank Group dimulai pada tahun 1898, ketika dua bank koperasi yang berbeda yakni Cooperatieve Centrale Raiffeisen Bank di Utrecht dan Cooperatieve Centrale Boerenleenbank di Eindhoven didirikan oleh beberapa orang berjiwa wirausaha dari perdesaan.

[Gambas:Video CNBC]


Kedua bank tersebut melayani komunitas pedesaan secara terpisah dan selama tiga perempat abad mempraktekkan prinsip koperasi dalam perbankan.

Pada 1972 kedua bank bergabung dan sepakat untuk menggunakan nama Rabobank Nederland, lalu Rabobank International yang kemudian membuka kantor-kantor cabang di Eropa, Amerika Utara, Asia dan Amerika Selatan.

Rabobank memutuskan hengkang dari Indonesia karena alasan kerugian yang dialami selama bertahun-tahun.

Berdasarkan laporan bulanan yang disampaikan perseroan, hingga Maret 2019, perseroan melaporkan kerugian Rp 9,78 miliar. Pendapatan bunga bersih perseroan tercatat hanya Rp 103,67 miliar secara tahunan terus turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 106,1 miliar.

Total nilai Aset pada Maret 2018 itu mencapai Rp 17,38 triliun. Sementara itu, total liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 15,37 triliun dengan total ekuitas Rp 2,02 triliun.

Selain itu, jumlah karyawan juga terus berkurang, dari 2009 sebanyak 1.708 orang, pada 2017 tersisa menjadi 722 orang.

Kinerja Rabobank dari tahun ke tahun terus memburuk. Inilah yang membuat manajemen harus menyampaikan pengumuman menutup operasional Rabobank.

Cerita Rabobank, Tutup Operasi hingga Dicaplok BCAFoto: Jos Luhukay/Akun Facebook

"Dengan berat hati kami sampaikan bahwa, pemegang saham pengendali telah memutuskan untuk menghentikan operasional Rabobank Indonesia," kata Jos dalam surat tersebut.

Laporan keuangan Rabobank Group 2018 mengungkapkan aset perusahaan tahun lalu turun dari EUR 602,99 miliar pada 2017 menjadi EUR 590,44 miliar atau setara dengan Rp 9.438 triliun (asumsi kurs Rp 15.986/EUR).

Adapun pendapatan Rabobank Group pada periode tahun lalu relatif stagnan mencapai EUR 12,02 miliar atau sekitar Rp 192 triliun, sementara laba bersih EUR 3,00 miliar atau sekitar Rp 48,02 triliun. Rabu kemarin, BCA secara resmi menyampaikan mengakuisisi Rabobank Indonesia. Tujuan BCA mengakusisi Rabobank Indonesia untuk mendukung program Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan strategi untuk mengembangkan anak usaha.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.

"Perseroan sedang mengkaji kemungkinan penggabungan/merger, antara bank yang diambilalih tersebut dengan entitas anak BCA yang lain," kata Raymon dalam keterbukaan informasi, Rabu (11/12/2019).

Transaksi ini mengikuti rencana Grup Rabobank untuk menghentikan operasional di Indonesia seturut dengan perubahan pada strategi global grup. Akuisisi ini ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreementatau CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, yang tunduk pada persetujuan OJK.

Dalam CSPA, diteken oleh anak usaha BCA, BCA Finance sebagai pembeli dengan Cooperative Rabobank UA, PT Aditirta Suryasentosa, PT Anatarindo Optima, PT Antariksabuana Citanagara dan PT Mitra Usaha Kencana Sejati sebagai penjual.

"Berdasarkan perjanjian, para pembeli [BCA Finance] akan membeli sebanyak 3.719.070 saham Rabobank Indonesia yang mewakili seluruh modal yang ditempatkan dan disetor oleh para penjual," kata Raymon.

Nilai transaksi diperkirakan sebesar Rp 397 miliar, nilai tersebut akan dilakukan penyesuaian dengan memperhitungkan pendapatan atau kerugian Rabobank Indonesia pada saat tanggal penyelesaian rencana transaksi.

Pada April lalu, BCA juga mengumumkan secara resmi mengakuisisi Bank Royal Indonesia. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 April 2019, BCA dan anak usahanya BCA Finance sudah membeli seluruh saham PT Bank Royal Indonesia dari PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi dan Ko, Sugiarto.

Transaksi akuisisi Bank Royal ini mencapai Rp 1,007 triliun dan transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi material.

Kesepakatan tersebut mengikuti rencana Rabobank Group untuk menghentikan operasi di Indonesia sesuai dengan perubahan dalam strategi global grup. Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, dan harus mendapat persetujuan OJK.

"Fokus kami semata-mata adalah memastikan transisi semulus mungkin bagi semua pihak, khususnya klien dan staf kami, selama proses penghentian operasi. Bersamaan, pemegang saham kami didekati oleh beberapa pihak yang berkepentingan dan akhirnya mencapai kesepakatan dengan BCA," Wakil Presiden Direktur Rabobank Indonesia Soemenggrie Jongkamto, dalam siaran pers, Rabu (11/12/2019).

"Kami juga percaya bahwa memiliki BCA dalam gambar akan lebih memungkinkan transisi yang lancar untuk semua," katanya.

Meskipun berhenti beroperasi di Indonesia, Grup Rabobank tetap berkomitmen untuk sektor pangan dan agribisnis di Indonesia dan akan terus melayani klien grosir Indonesia melalui kantor-kantor mereka yang lain di kawasan ini, serta untuk terus mendukung sektor agribisnis di Indonesia melalui Rabo Foundation.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular