
Hikayat Rabobank Indonesia, Tutup Operasi hingga Dicaplok BCA
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
12 December 2019 10:15

Rabu kemarin, BCA secara resmi menyampaikan mengakuisisi Rabobank Indonesia. Tujuan BCA mengakusisi Rabobank Indonesia untuk mendukung program Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan strategi untuk mengembangkan anak usaha.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.
"Perseroan sedang mengkaji kemungkinan penggabungan/merger, antara bank yang diambilalih tersebut dengan entitas anak BCA yang lain," kata Raymon dalam keterbukaan informasi, Rabu (11/12/2019).
Transaksi ini mengikuti rencana Grup Rabobank untuk menghentikan operasional di Indonesia seturut dengan perubahan pada strategi global grup. Akuisisi ini ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreementatau CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, yang tunduk pada persetujuan OJK.
Dalam CSPA, diteken oleh anak usaha BCA, BCA Finance sebagai pembeli dengan Cooperative Rabobank UA, PT Aditirta Suryasentosa, PT Anatarindo Optima, PT Antariksabuana Citanagara dan PT Mitra Usaha Kencana Sejati sebagai penjual.
"Berdasarkan perjanjian, para pembeli [BCA Finance] akan membeli sebanyak 3.719.070 saham Rabobank Indonesia yang mewakili seluruh modal yang ditempatkan dan disetor oleh para penjual," kata Raymon.
Nilai transaksi diperkirakan sebesar Rp 397 miliar, nilai tersebut akan dilakukan penyesuaian dengan memperhitungkan pendapatan atau kerugian Rabobank Indonesia pada saat tanggal penyelesaian rencana transaksi.
Pada April lalu, BCA juga mengumumkan secara resmi mengakuisisi Bank Royal Indonesia. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 April 2019, BCA dan anak usahanya BCA Finance sudah membeli seluruh saham PT Bank Royal Indonesia dari PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi dan Ko, Sugiarto.
Transaksi akuisisi Bank Royal ini mencapai Rp 1,007 triliun dan transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi material.
Kesepakatan tersebut mengikuti rencana Rabobank Group untuk menghentikan operasi di Indonesia sesuai dengan perubahan dalam strategi global grup. Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, dan harus mendapat persetujuan OJK.
"Fokus kami semata-mata adalah memastikan transisi semulus mungkin bagi semua pihak, khususnya klien dan staf kami, selama proses penghentian operasi. Bersamaan, pemegang saham kami didekati oleh beberapa pihak yang berkepentingan dan akhirnya mencapai kesepakatan dengan BCA," Wakil Presiden Direktur Rabobank Indonesia Soemenggrie Jongkamto, dalam siaran pers, Rabu (11/12/2019).
"Kami juga percaya bahwa memiliki BCA dalam gambar akan lebih memungkinkan transisi yang lancar untuk semua," katanya.
Meskipun berhenti beroperasi di Indonesia, Grup Rabobank tetap berkomitmen untuk sektor pangan dan agribisnis di Indonesia dan akan terus melayani klien grosir Indonesia melalui kantor-kantor mereka yang lain di kawasan ini, serta untuk terus mendukung sektor agribisnis di Indonesia melalui Rabo Foundation. (hps/tas)
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.
"Perseroan sedang mengkaji kemungkinan penggabungan/merger, antara bank yang diambilalih tersebut dengan entitas anak BCA yang lain," kata Raymon dalam keterbukaan informasi, Rabu (11/12/2019).
Dalam CSPA, diteken oleh anak usaha BCA, BCA Finance sebagai pembeli dengan Cooperative Rabobank UA, PT Aditirta Suryasentosa, PT Anatarindo Optima, PT Antariksabuana Citanagara dan PT Mitra Usaha Kencana Sejati sebagai penjual.
"Berdasarkan perjanjian, para pembeli [BCA Finance] akan membeli sebanyak 3.719.070 saham Rabobank Indonesia yang mewakili seluruh modal yang ditempatkan dan disetor oleh para penjual," kata Raymon.
Nilai transaksi diperkirakan sebesar Rp 397 miliar, nilai tersebut akan dilakukan penyesuaian dengan memperhitungkan pendapatan atau kerugian Rabobank Indonesia pada saat tanggal penyelesaian rencana transaksi.
Pada April lalu, BCA juga mengumumkan secara resmi mengakuisisi Bank Royal Indonesia. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 April 2019, BCA dan anak usahanya BCA Finance sudah membeli seluruh saham PT Bank Royal Indonesia dari PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi dan Ko, Sugiarto.
Transaksi akuisisi Bank Royal ini mencapai Rp 1,007 triliun dan transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi material.
Kesepakatan tersebut mengikuti rencana Rabobank Group untuk menghentikan operasi di Indonesia sesuai dengan perubahan dalam strategi global grup. Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, dan harus mendapat persetujuan OJK.
"Fokus kami semata-mata adalah memastikan transisi semulus mungkin bagi semua pihak, khususnya klien dan staf kami, selama proses penghentian operasi. Bersamaan, pemegang saham kami didekati oleh beberapa pihak yang berkepentingan dan akhirnya mencapai kesepakatan dengan BCA," Wakil Presiden Direktur Rabobank Indonesia Soemenggrie Jongkamto, dalam siaran pers, Rabu (11/12/2019).
"Kami juga percaya bahwa memiliki BCA dalam gambar akan lebih memungkinkan transisi yang lancar untuk semua," katanya.
Meskipun berhenti beroperasi di Indonesia, Grup Rabobank tetap berkomitmen untuk sektor pangan dan agribisnis di Indonesia dan akan terus melayani klien grosir Indonesia melalui kantor-kantor mereka yang lain di kawasan ini, serta untuk terus mendukung sektor agribisnis di Indonesia melalui Rabo Foundation. (hps/tas)
Pages
Most Popular