Terkuak! 5 Direksi Garuda Punya Segudang Jabatan Komisaris

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
13 December 2019 06:16
Terkuak! 5 Direksi Garuda Punya Segudang Jabatan Komisaris
Pesawat Garuda Sedang Parkir di Bandara Soetta
Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton melalui pesawat baru Airbus A330-900 NEO milik PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membuka tabir sejumlah praktik tata kelola perusahaan yang tak baik. Lima direksi garuda yang dipecat oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, juga menduduki sederet jabatan komisaris di anak dan cucu usaha.

Sebagai tindak lanjut dari pemecatan terhadap lima direksi tersebut, Dewan Komisaris Garuda juga memberhentikan para direksi tersebut dari jabatan komisaris di anak dan cucu usaha.

Pemberhentian tersebut diputuskan oleh Dewan Komisaris Garuda Indonesia yang tertuang dalam surat bernomor GARUDA/DEKOM-102/2019 perihal Pemberhentian Dewan Komisaris pada Anak/Cucu Perusahaan Garuda.

Sebelumnya, Kementerian BUMN memecat lima direksi Garuda. Lima direktur tersebut, yaitu Direktur Utama Ari Askhara, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar, dan Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa.


Kelima direksi tersebut dipecat karena menyelundupkan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat baru Airbus A330-900 NEO.

Direktur-direktur tersebut memiliki jabatan komisaris, yaitu:

Ari Askhara, Mantan Direktur Utama
1. Komisaris Utama PT GMF AeroAsia (anak)
2. Komisaris Utama PT Citilink Indonesia (anak)
3. Komisaris Utama PT Aerofood Indonesia (cucu)
4. Komisaris Utama PT Garuda Energi Logistik & Komersil (cucu)
5. Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Air Charter (cucu)
6. Komisaris Utama PT Garuda Tauberes Indonesia (cucu)

Bambang Adisurya Angkasa, Mantan Direktur Operasi
1. Komisaris PT Gapura Angkasa (anak)
2. Komisaris Utama PT Sabre Travel Network Indonesia (anak)
3. Komisaris PT Aero Globe Indonesia (cucu)
4. Komisaris PT Aerotrans Service Indonesia (cucu)

Mohammad Iqbal, Mantan Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha
1. Komisaris Utama PT Gapura Angkasa (anak)
2. Komisaris PT Aerojasa Perkasa (cucu)
3. Komisaris Aerojasa Cargo (cucu)
4. Komisaris PT Citra Lintas Angkasa (cicit)
5. Komisaris Garuda Tauberes Indonesia (cucu)

Iwan Joeniarto, Mantan Direktur Teknik dan Layanan
1. Komisaris Utama PT Aerosystem Indonesia (anak)
2. Komisaris PT Aero Wisata (anak)
3. Komisaris PT Aerofood Indonesia (cucu)
4. Komisaris PT Garuda Energi Logistik & Komersil (cucu)
5. Komisaris Utama PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (cucu)
6. Komisaris PT Garuda Indonesia Terapan Cakrawala Indonesia (cucu)

Mohammad Iqbal, Mantan Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha
1. Komisaris Utama PT Gapura Angkasa (anak)
2. Komisaris PT Aerojasa Perkasa (cucu)
3. Komisaris Aerojasa Cargo (cucu)
4. Komisaris PT Citra Lintas Angkasa (cicit)
5. Komisaris Garuda Tauberes Indonesia (cucu)

Heri Akhyar, Mantan Direktur Human Capital
1. Komisaris PT Aerofood Indonesia (cucu)
2. Komisaris Utama PT Aeroglobe Indonesia (cucu)
3. Komisaris Utama GIH Indonesia (cucu)
4. Komisaris PT GOH Korea (cucu)
5. Commissioner of Strategic Function PT GOH Jepang (cucu)
6. Komisaris PT Garuda Indonesia Air Charter (cucu)
7. Komisaris PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (cucu)
8. Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Terapan Cakrawala Indonesia (cucu)

Foto: Pemberhentian Dewan Komisaris pada Anak/Cucu Perusahaan (ist)
Foto: Pemberhentian Dewan Komisaris pada Anak/Cucu Perusahaan (ist)
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkenalkan direksi sementara PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebelum pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 22 Januari 2020.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal memperkenalkan jajaran direksi sementara di kantor Kementerian BUMN.

"Sampai dengan RUPSLB akan ditentukan kementerian dan pemegang saham lainnya pengurus definitif. Apa yang harus diperhatikan ke depannya mungkin sekalian perkenalan satu-satu," Fuad, Kamis (12/12/2019).


Nama-nama direksi sementara tersebut antara lain:
  1. Fuad Rizal sebagai Plt Direktur Utama
  2. Pikri Ilham Kurniansyah sebagai Direktur Niaga
  3. Tumpal Manumpak Hutapea sebagai Pejabat Direktur Operasi
  4. Mukhtaris sebagai Direktur Teknik dan Layanan
  5. Joseph Dajoe K. Tendean sebagai Pejabat Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha
  6. Capt. Aryaperwira Adieksana sebagai Direktur Human Capital
Merespons situasi terkini Sekretariat Bersama (Sekber) yang terdiri dari Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG) dengan Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) menyampaikan sikap.

Pengurus APG Edward Hutabarat mengatakan ada lima hal yang menjadi sikap segenap karyawan GIAA.

Pertama, mengajak seluruh karyawan agar bersatu dan menghilangkan perbedaan pendapat, serta menyerahkan semua proses kepada aparat penegak hukum dan pemerintah selaku pemegang saham.

Kedua, mendukung penuh manajemen Garuda Indonesia yang sudah ditunjuk oleh pemerintah untuk tetap terus menjalankan operasional dan layanan Garuda Indonesia sebaik-baiknya dan mempersiapkan RUPS pada 22 Januari 2020.

Ketiga, Garuda Indonesia berkomitmen akan memberikan layanan terbaik dan menjaga operasional dengan tetap mengutamakan keselamatan penerbangan.

Keempat, berterima kasih kepada semua pihak yang terus memberikan dukungan dan selalu setia menggunakan layanan Garuda Indonesia.

"Kelima, Sekber mengharapkan doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk kebaikan Garuda Indonesia ke depan," kata Edward dalam konferensi pers di Pulau Dua Restaurant, Jakarta Kamis (12/12/2019).

[Gambas:Video CNBC]


Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia Tommy Tampati mengatakan terkait masalah kepabeanan pihaknya sepenuhnya menyerahkan kepada pihak berwenang, dan menunggu hasilnya.

"Tapi pada prinsipnya siapapun yang berbuat sesuatu tidak sesuai UU. Kami mendukung penindakannya," ujar Tommy.

Terkait permasalahan awak kabin, menurut Tommy, Garuda Indonesia memiliki ribuan awak kabin, yang sejak awal dipilih secara profesional. Sehingga yang masuk di dalamnya pun memiliki moral dan integritas tinggi.

"Di Garuda di internal kami punya komitmen soal itu. Ketika awak kabin keluar dari yang sudah disepakati akan dikenakan sanksi," katanya.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular