
Hari Ini Bergerak Biasa Saja, Emas Berpeluang "Meledak" Besok
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 December 2019 22:29

Selain perundingan dagang AS-China, emas sebenarnya punya modal lain untuk menguat yakni dolar AS yang sedang melemah.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang Negeri Sam sedang merosot sejak awal pekan ini. Pada hari ini indeks dolar melemah 0,17% dan berada di level terlemah satu bulan. Total dalam dalam empat hari ini indeks dolar melemah 0,8%.
Emas global dibanderol dengan dolar AS, ketika the greenback melemah harga logam mulia ini akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaan berpotensi meningkat.
Salah satu penyebab pelemahan dolar adalah rilis data tenaga kerja AS yang buruk. Automatic Data Processing Inc. (ADP) pada Rabu malam melaporkan sepanjang di bulan November perekonomian AS menyerap tenaga kerja (di luar sektor pertanian) hanya sebanyak 67.000 orang, jauh di bawah konsensus Dow Jones sebanyak 150.000 orang.
Data ini kerap dijadikan acuan rilis data tenaga kerja AS versi pemerintah (non-farm payroll) yang akan dirilis pada hari Jumat (6/12/2019) nanti. Sementara, data tenaga kerja AS versi pemerintah merupakan salah satu acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menetapkan suku bunga.
Jika data tenaga kerja AS yang dirilis besok juga buruk, ada kemungkinan agak menggoyahkan sikap The Fed yang tidak akan menurunkan suku bunga lagi.
Emas agaknya juga menanti rilis data tenaga kerja ini, sehingga pergerakannya menjadi tidak menarik pada hari ini. Jika benar demikian, ada peluang besok emas akan "meledak" alias mengalami pergerakan yang besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang Negeri Sam sedang merosot sejak awal pekan ini. Pada hari ini indeks dolar melemah 0,17% dan berada di level terlemah satu bulan. Total dalam dalam empat hari ini indeks dolar melemah 0,8%.
Emas global dibanderol dengan dolar AS, ketika the greenback melemah harga logam mulia ini akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaan berpotensi meningkat.
Salah satu penyebab pelemahan dolar adalah rilis data tenaga kerja AS yang buruk. Automatic Data Processing Inc. (ADP) pada Rabu malam melaporkan sepanjang di bulan November perekonomian AS menyerap tenaga kerja (di luar sektor pertanian) hanya sebanyak 67.000 orang, jauh di bawah konsensus Dow Jones sebanyak 150.000 orang.
Data ini kerap dijadikan acuan rilis data tenaga kerja AS versi pemerintah (non-farm payroll) yang akan dirilis pada hari Jumat (6/12/2019) nanti. Sementara, data tenaga kerja AS versi pemerintah merupakan salah satu acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menetapkan suku bunga.
Jika data tenaga kerja AS yang dirilis besok juga buruk, ada kemungkinan agak menggoyahkan sikap The Fed yang tidak akan menurunkan suku bunga lagi.
Emas agaknya juga menanti rilis data tenaga kerja ini, sehingga pergerakannya menjadi tidak menarik pada hari ini. Jika benar demikian, ada peluang besok emas akan "meledak" alias mengalami pergerakan yang besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular