
Trading Forex: Gara-Gara Trump, Yen Jadi Beringas
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 December 2019 10:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar yen Jepang melawan dolar Amerika Serikat (AS) menguat tajam pada perdagangan Senin (2/12/19) kemarin, setelah Presiden AS Donald Trump mengobarkan perang dagang baru.
Yen menguat 0,48% ke JPY 108,98/US$, menjadi penguatan harian terbesar sejak 31 Oktober. Meski demikian, pagi ini pukul 09:40 WIB yen kembali melemah 0,11% ke 109,1/US$ di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Menjelang dibukanya perdagangan sesi AS, Presiden Trump berkicau di akun Twitter. Presiden AS ke-45 ini kembali mengobarkan perang dagang, kali dengan dengan Brasil dan Argentina. Trump mengatakan akan menerapkan lagi bea masuk importasi baja dan aluminium dari kedua negara tersebut.
"Brasil dan Argentina telah melakukan devaluasi besar-besaran terhadap mata uang mereka, dan hal itu tidak bagus untuk petani kita. Oleh karena itu, efektif secepatnya, saya akan menerapkan lagi bea masuk semua baja dan aluminum yang masuk ke AS dari dua negara tersebut" kata Trump melalui akun Twitternya, sebagaimana dilansir CNBC International.
Dampak dari cuitan tersebut, bursa Eropa dan AS rontok. Indeks S&P 500 melemah 0,9%, koreksi harian terbesar hampir dalam dua bulan terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average bernasib sama, turun 0,9% sementara Nasdaq lebih dalam lagi yakni minus 1%.
Daya tarik sebagai aset aman (safe haven) seperti yen menjadi meningkat akibat bursa saham yang berguguran, harganya pun langsung melesat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sepekan Naik 1,5%, Dolar AS di Level Tertinggi 7 Bulan vs Yen
Yen menguat 0,48% ke JPY 108,98/US$, menjadi penguatan harian terbesar sejak 31 Oktober. Meski demikian, pagi ini pukul 09:40 WIB yen kembali melemah 0,11% ke 109,1/US$ di pasar spot, melansir data Refinitiv.
"Brasil dan Argentina telah melakukan devaluasi besar-besaran terhadap mata uang mereka, dan hal itu tidak bagus untuk petani kita. Oleh karena itu, efektif secepatnya, saya akan menerapkan lagi bea masuk semua baja dan aluminum yang masuk ke AS dari dua negara tersebut" kata Trump melalui akun Twitternya, sebagaimana dilansir CNBC International.
Dampak dari cuitan tersebut, bursa Eropa dan AS rontok. Indeks S&P 500 melemah 0,9%, koreksi harian terbesar hampir dalam dua bulan terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average bernasib sama, turun 0,9% sementara Nasdaq lebih dalam lagi yakni minus 1%.
Daya tarik sebagai aset aman (safe haven) seperti yen menjadi meningkat akibat bursa saham yang berguguran, harganya pun langsung melesat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sepekan Naik 1,5%, Dolar AS di Level Tertinggi 7 Bulan vs Yen
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular