Caplok Link Net Milik Lippo, Hary Tanoe Bakal Bayar Rp 7,6 T?

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
03 December 2019 06:21
Akuisisi ini akan menciptakan berbagai sinergi dalam konten, infrastruktur jaringan, kapasitas bandwidth, dan lainnya yang menghasilkan pertumbuhan pendapatan.
Foto: Hary Tanoesoedibjo (detikFinance/Reno Hastukrisnapati Widarto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perushaan milik Hary Tanoesoedibjo yang tergabung dalam Grup MNC, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) resmi mengumumkan akan mengakuisisi mayoritas saham PT Link Net Tbk (LINK) dari PT First Media Tbk (KBLV) dan Asia Link Dewa.

Rencana tersebut disampaikan secara eksklusif Direktut Utama IPTV Ade Tjendra kepada CNBC Indonesia kemarin, Senin (2/12/2019). "Iya betul, hari ini (kemarin) akan ada public releasenya," kata Ade kepada CNBC Indonesia, Senin (2/12/2019).

IPTV kemudian merinci rencana tersebut dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) di hari yang sama. "Perseroan sudah menekan term sheet untuk menjajaki akuisisi mayoritas saham Link dari First Media dan Asia Link," jelas Ade dalam keterbukaan tersebut.

Namun pihaknya belum menyebutkan detail rencana transaksi tersebut kapan akan diselesaikan, bersama dengan besaran saham dan nilainya.

Ade menjelaskan akuisisi ini akan menciptakan berbagai sinergi dalam konten, infrastruktur jaringan, kapasitas bandwidth, dan lainnya yang akan menghasilkan pertumbuhan pendapatan.

"Belum ada dampak kejadian atas informasi atau fakta material tersebut," katanya.

Dia mengatakan keberhasilan aksi korporasi ini akan tergantung pada proses uji tuntas atau due diligence, pemenuhan kondisi tertentu lainnya, pembiayaan dan penandatanganan perjanjian definitif.

Sementara itu, First Media sebagai pemegang saham Link Net menyampaikan proses akusisi yang dilakukan IPTV terhadap anak usaha perseroan masih merupakan tahap awal. Kedua perusahaan sudah menandatangani term sheet yang belum merupakan suatu perjanjian definitif dan tidak mengikat.

"Pelaksanaan akuisisi akan bergantung antara lain pada hasil due diligence yang disepakati para pihak, pemenuhan kondisi prasyarat, kesepakatan pembiayaan oleh IPTV dengan pihak lainnya," kata Corporate Secretary First Media Harianda Noerlan, pada hari yang sama dalam keterbukaan inforamasi yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indoenesia (BEI).

Kondisi dan prasyarat tersebut antara lain, ketentuan pasar modal dan peraturan perundang- undangan yang berlaku, serta ketentuan-ketentuan lain yang akan disepakati lebih lanjut oleh para pihak.

Dalam keterbukaan informasi tersebut, kedua belah pihak harus mencapai kesepakan dalam kurun waktu enam bulan. "Perseroan tetap dapat melakukan pengembangan bisnis dan sinergi sampai tercapainya kesepakatan lebih lanjut," tambah Harianda.

Harga saham LINK hari ini ditutup di level Rp 4.200/unit atau naik 0,48%. Adapun saham IPTV melesat hampir 5% di level Rp 515/unit setelah rencana aksi korporasi tersebut diumumkan.

Mengacu laporan keuangan LINK per September 2019, saham LINK dipegang terbesar oleh Asia Link Dewa Pte Ltd sebesar 35,72% (1.017.766.198 saham), First Media 28,04% (798.969.286 saham), UBS AG LDN 6,50% (185.339.482 saham), dan publik 29,74% (847.572.018 saham).

Jika mengasumsikan harga rata-rata saham LINK saat ini di level Rp 4.191/saham, maka besaran nilai saham milik Asia Link mencapai Rp 4,27 triliun, sementara nilai saham First Media yakni Rp 3,35 triliun.

Bila benar seluruh saham First Media dan Asia Link dicaplok IPTV, maka porsi saham IPTV di LINK berpotensi mencapai 63,76% atau setara dengan 1.816.735.484 saham dengan nilai saham mencapai Rp 7,62 triliun.

[Gambas:Video CNBC]

Bukan kali pertama IPTV mencaplok rekan sejawat di layanan TV berbayar. Dalam keterangan resmi 28 Agustus silam, manajemen perusahaan juga menyampaikan telah mengakuisisi K-Vision dengan kepemilikan saham mencapai 60%.

K-Vision adalah operator TV-berbayar dengan fokus pada segmen pasar menengah ke bawah.

Meskipun merupakan perusahaan publik yang baru seumur jagung, IPTV merupakan pemain kawakan di industri media. Memulai bisnisnya sejak tahun 1988, dan hingga saat ini sudah memiliki tiga unit usaha, yaitu PT MNC Sky Vision Tbk (MNC Vision/MSKY), PT MNC Kabel Mediakom (MNC Play), dan PT MNC OTT Network (MNC Now).

Mayoritas saham IPTV sendiri, dimiliki oleh PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dengan total kepemilikan menapai 71,51%.
(hps/hps) Next Article Mau Dicaplok Hary Tanoe, Saham Link Net Malah Ambles

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular