
Anak Usaha SMI Terbitkan Obligasi Rp 3 T, Bunga 6,35% - 8,2%
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 November 2019 17:50

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), anak usaha PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan pertama melalui penawaran umum kedua target emisi sebesar Rp 3 triliun. Pada obligasi tahap pertama tahun 2019 diproyeksikan mencapai sebesar Rp 1,5 triliun.
Rencananya, dana hasil penerbitan surat utang akan dipakai untuk ekspansi bisnis dan pembayaran kembali utang (refinancing) perseroan.
Obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri di mana jatuh tempo untuk Seri A adalah pada Desember 2020, Seri B pada Desember 2022, Seri C pada Desember 2024.
Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance Reynaldi Hermansjah merinci, untuk seri A dengan tenor 370 hari tingkat bunga ditetapkan sebesar 6,35 persen-6,95 persen. Obligasi Seri B dengan tenor 3 tahun tingkat bunga sebesar 7,2 persen hingga 7,8 persen.
"Untuk tenor 5 tahun tingkat bunganya sebesar 7,5-8,2 persen per tahun," kata Direktur Utama Reynaldi Hermansjah di Ritz Carlton Jakarta, Senin (25/11/2019).
Saat ini, kata dia, surat utang tersebut sudah mendapat peringkat triple A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Pembangunan infrastruktur, saat ini masih menjadi salah satu prioritas pemerintahan Jokowi. Lebih dari Rp 6.000 triliun dibutuhkan untuk mendanai pelbagai proyek pembangunan infrastruktur.
"Peluang ini memberikan kesempatan bagi IIF untuk mempercepat dan meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia," jelasnya lagi.
Perseroan menunjuk CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai Joint Lead Underwriter (JLU) dalam penerbitan obligasi ini.
Adapun jadwal pelaksanaan book building pada 3 Desember 2019. Penawaran umum 13-16 Desember 2019. Tanggal pencatatan emisi pada 18 Desember 2019 dan pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Desember 2019 mendatang.
(hps/hps) Next Article Duh! Penjualan Mobil Anjlok, Pembiayaan BCA Finance Drop 5%
Rencananya, dana hasil penerbitan surat utang akan dipakai untuk ekspansi bisnis dan pembayaran kembali utang (refinancing) perseroan.
Obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri di mana jatuh tempo untuk Seri A adalah pada Desember 2020, Seri B pada Desember 2022, Seri C pada Desember 2024.
Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance Reynaldi Hermansjah merinci, untuk seri A dengan tenor 370 hari tingkat bunga ditetapkan sebesar 6,35 persen-6,95 persen. Obligasi Seri B dengan tenor 3 tahun tingkat bunga sebesar 7,2 persen hingga 7,8 persen.
Saat ini, kata dia, surat utang tersebut sudah mendapat peringkat triple A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Pembangunan infrastruktur, saat ini masih menjadi salah satu prioritas pemerintahan Jokowi. Lebih dari Rp 6.000 triliun dibutuhkan untuk mendanai pelbagai proyek pembangunan infrastruktur.
"Peluang ini memberikan kesempatan bagi IIF untuk mempercepat dan meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia," jelasnya lagi.
Perseroan menunjuk CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai Joint Lead Underwriter (JLU) dalam penerbitan obligasi ini.
BRI akan Terbitkan Obligasi Rp 5 T
[Gambas:Video CNBC]
Adapun jadwal pelaksanaan book building pada 3 Desember 2019. Penawaran umum 13-16 Desember 2019. Tanggal pencatatan emisi pada 18 Desember 2019 dan pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Desember 2019 mendatang.
(hps/hps) Next Article Duh! Penjualan Mobil Anjlok, Pembiayaan BCA Finance Drop 5%
Most Popular