Duh! Penjualan Mobil Anjlok, Pembiayaan BCA Finance Drop 5%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 September 2019 16:43
Duh! Penjualan Mobil Anjlok, Pembiayaan BCA Finance Drop 5%
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Industri otomotif nasional sedang menghadapi tantangan yang tidak mudah. Lesunya penjualan kendaraan roda empat turut berdampak pada penurunan pembiayaan di sektor multifinance.

PT BCA Multifinance mencatatkan penurunan nilai booking atau pembiayaan. Pada Juni 2019, perseroan mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp 16,36 triliun dari target yang ditetapkan hingga akhir tahun Rp 33 triliun.

Tren penurunan juga sudah terasa sejak tahun lalu. Pada 2018 pembiayaan baru yang disalurkan BCA Finance mencapai Rp 33,34 triliun, lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2017 sebesar Rp 33,79 triliun.

Masih lesunya permintaan pembiayan kendaraan bermotor (KKB) tidak terlepas dari penjualan mobil yang merosot. Di tengah bergejolaknya harga komoditas, tingginya bunga kredit serta keyakinan konsumen yang tergerus jadi biang kerok penjualan mobil tahun ini mengalami kontraksi yang cukup dalam.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat, volume penjualan mobil Januari. Agustus 2019 tercatat mencapai 660.286 unit. Penjualan tersebut turun 13,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 763.444 unit. Bahkan Gaikindo menyebut, target penjualan mobil 1,1 juta tahun ini tidak akan tercapai.

"Penjualan mobil tahun ini turun 14% dibanding tahun lalu, pembiayaan baru per September turun 5%," kata Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim, di Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Namun, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tersebut tidak hanya mengandalkan pembiayaan baru kendaraan, tetapi juga dari pembiayaan mobil bekas. Saat ini, menurut Roni, eksposur pembiayaan perseroan di mobil bekas mencapai 30%, sementaar 70% masih ditopang pembiayaan kendaraan baru.

"Pembiayaan mobil bekas trennya masih stabil," kata Roni Haslim menambahkan.

Dia meyakini, adanya inisiasi kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia yang menurunkan DP kendaraan lebih rendah 5% dan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% akan berdampak positif bagi industri otomotif nasional, dengan demikian permintaan masyarakat akan pembiayaan di juga meningkat karena kredit yang lebih rendah.

Namun BCA Finance, tuturnya belum akan menerapkan kebijakan tersebut dan tetap menjaga DP kendaraan di level 20%.

"Sejauh ini kami belum akan menerapkan DP rendah, kami lihat tetap di 20%," pungkasnya.
Untum menambah pembiayaan kendaraan, BCA Finance berencana menerbitkan obligasi korporasi dengan target nilai yang dihimpun sebesar Rp 1,5 triliun. Dana dari hasil penerbitan obligasi ini akan dipakai modal kerja perseroan.

Direktur BCA Finance Amirdin Halim menyampaikan, rencana penerbitan instrumen ini sudah disiapkan sejak tahun lalu, namun seiring dengan momentum penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia, menerbitakan Obligasi Berkelanjutan III BCA Finance Tahap I Tahun 2019 dinilai cukup tepat. Ini juga menjadi bagian dari target dana PUB III yang ditargetkan mencapai Rp 10 triliun.

"Ke depan ada kecenderungan bunga turun, ini jadi momen yang tepat," kata Amirdin Haslim di Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Penerbitan obligasi anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini terbagi menjadi 3 seri dengan tingkat kupon yang beragam. Seri A, dengan tenor selama 367 hari kalender tingkat kupon yang ditawarkan 6,2%-6,8%.

Untuk Seri B, dengan tenor selama 2 tahun, bunga kupon yang ditetapkan sebesar 6,5%-7,10%. Sedangkan seri C, dengan tenor selama 3 tahun menawarkan tingkat kupon 7%-7,8%.

Obligasi ini sudah mendapat peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Indonesia (Pefindo) dan triple A dari Fitch Ratings Indonesia. Pemesanan pembelian obligasi ini dapat dilakukan minimal mulai dari Rp 5 juta.

"Seluruh dana hasil penerbitan obligasi korporasi akan digunakan untuk modal kerja," ujar Roni Haslim.

Masa penawaran umum Obligasi Berkelanjutan III BCA Finance Tahap I Tahun 2019 akan berlangsung pada 28-31 Oktober 2019 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 6 November 2019.

Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi perseroan adalah PT BCA Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular