3 Skenario Besar Penyelamatan Muamalat, Hanya 1 yang Mungkin?

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
14 November 2019 11:45
3 Skenario Penyelamatan Bank Syariah Tertua
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Berdasarkan sumber CNBC Indonesia yang mengikuti beberapa pertemuan regulator hingga Kementerian BUMN, terungkap 3 skenario penyelamatan Bank Muamalat.

Skenario Pertama Rights Issue :

Skenario pertama ini sudah atau tengah dilakukan Bank Muamalat. Baru saja, Bank Muamalat kembali mengumumkan rencana Penawaran Umum Terbatas IV, setelah tertunda untuk kesekian kalinya.

Dalam Keterbukaan Informasi di situs resmi, Bank Muamalat berencana menerbitkan 32,96 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100. Bila harga exercise sama dengan nilai nominal, maka bank syariah pertama di Indonesia ini akan meraih sekitar Rp 3,29 triliun, beda dengan rencana sebelumnya yang mengincar Rp 2,2 triliun

Bank yang dipimpin oleh Achmad Kusna Permana sebagai Direktur Utama ini, akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Desember 2019 untuk meminta persetujuan.

Sebelumnya, rights issue Bank Muamalat tertunda untuk ketiga kalinya. Dalam rencana terakhir harusnya rights issue selesai terlaksana pada pertengahan Juli 2019 ini. Bank ini juga batal menggelar rights issue pada Januari 2019 dan Desember 2017.

Untuk kali ini, Bank Muamalat menyatakan ada kendala karena memerlukan audit ulang dalam laporan keuangan sesuai syarat dari rights issue.

"Karena sudah lewat bulan Juni kan mesti ada informasi tambahan mengenai karena per Desember kan, jadi kita mesti melakukan audit lagi. Kan validity dari audit report kan enam bulan. Ya salah satunya itu," kata Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Dalam rencana sebelumnya, Bank Muamalat akan menerbitkan 19,14 miliar lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 115. Dengan rencana tersebut, maka Bank Muamalat akan meraih Rp 2,2 triliun.

Ada 3 investor yang berencana menyerap rights issue tersebut, yakni Al Falah Investment Pte Limited (Al Falah) yang merupakan perusahaan bentukan Ilham Habibie, dan koperasi Kospin Jasa serta Lynx Asia.

Modal yang masuk melalui rights issue ini dimungkinkan jika memang Ilham Habibie Cs bisa membuktikan dana yang dimilikinya untuk menyerap rights. Perlu ditelusuri juga lebih jauh siapa penyandang dana yang ada di belakang Ilham Habibie Cs ini.



Ilham pernah mengungkapkan beberapa hari lalu jika dana sudah disiapkan.

"Saya tidak bisa komentar. Saya enggak bisa komentar. Ini masalah izin saja. Uang sudah pada dimasukkan ke rekening penampung. Uang ada," kata Ilham saat ditemui di Kantor Wapres, Selasa (12/11/2019).

Ilham mengatakan, fokusnya saat ini bukan di Al Falah namun di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan izinnya. Dalam hal ini izin sebagai penyerap rights issue tersebut.

"Ini bukan soal Al Falah, ini soal OJK," kata Ilham. (dob)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular